Jakarta, Aktual.Com – Tiga poin penting arah kebijakan pengembangan aksesibilitas yang diprioritaskan Menhub Budi Karya Sumadi untuk “Indonesia Incorporated” di sektor pariwisata. Yakni kemudahan akses, kenyamanan dan keamanan. “Kemudahan akses itu meliputi ketersediaan moda transportasi, kecukupan kapasitas dan keragaman moda transport,” ujar Budi Karya Sumadi, dalam Rakornas IV Kepariwisataan di Hotel Sultan, Jakarta 6-7 Desember 2016.
Sedangkan kenyamanan dan keamanan, menurut Budi Karya, terdiri atas kenyamanan sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar. Dan keamanan moda transportasi untuk menjamin keselamatan perjalanan. “Kami sudah berkomitmen dengan Pak Menpar Arief Yahya, untuk mensupport pengembangan akses yang inline dengan pengembangan destinasi pariwisata nasional,” ujar Budi Karya.
Komitmen itu bisa dilihat dan dirasakan oleh publik, antara lain di KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Danau Toba, dengan pembangunan jalur Kereta Api Rantau Prapat – Pinang, sepanjang 12 kilometer dan 8 jembatan. KSPN Kepulauan Seribu Jakarta, dengan pelayanan angkutan laut perintis, Trayek Sunda Kelapa – Kepulauan Seribu. Lalu KSPN Tanjung Kelayang Belitung, dengan pembangunan terminal, pemenuhan standar runway strip dan peralatan keamanan penerbangan di Bandara Hanandjoeddin.
Di KSPN Wakatobi Sultra, dengan peningkatan dan pengembangan kapasitas Bandara, diantaranya Bandara Matahora di Wangi-wangi, dan juga kapasitas Bandara Halu Oleo yang sebelumnya bernama Bandar Udara Wolter Monginsidi di Kendari, Sultra. Juga pengembangan kapasitas Bandara Beto Ambari di Kota Baubau.
Di KSPN Borobudur Joglosemar, ada program pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, ruas Jalan Kaperekan-Borobudur. DED reaktivasi jalur KA Yogya – Magelang, lalu pengerukan alur masuk Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, 359.000 M3.
KSPN Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, ini sedang ada program Penyusunan Studi Kelayakan Bandar Udara Purbaya (Malang Selatan). KSPN Labuan Bajo Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Direncanakan untuk peningkatan dan pengembangan kapasitas Bandara Komodo. KSPN Morotai, pengembangan kapasitas bandara Kuabang Kao, di Desa Jati, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
KSPN Tanjung Lesung, Banten, sedang Analisa Dampak Lingkungan (Amdal), Pembangunan Jalur Kereta Api, Rangkas Bitung – Saketi – Labuan. Dan, KSPN Mandalika, Lombok International Airport, NTB.
Ada juga 27 bandara yang sudah dibuka dan beroperasi untuk internasional airport. Diantaranya, Sultan iskandar muda Banda Aceh, Maimun Saleh Sabang, Kualanamu Deli Serdang, Minangkabau, Padang, Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Hang Nadim, Batam, RH Fisabilillah, Tanjung Pinang, SM Badarudin II, Palembang, Husein Sastranegara, Bandung, Soekarno-Hatta, Tangerang, Halim Perdanakusumah, Jakarta, Adi Sumarmo, Solo, Ahmad Yani, Semarang, Adi Sutjipto, Yogyakarta, Juanda, Surabaya, Supadio, Pontianak, Sepinggan, Balikpapan, Juwata, Tarakan, Sam Ratulangi, Manado, Sultan Hasanudin, Makassar, Pattimura, Ambon, Frans Kaisiepo, Biak, Sentani, Jayapura, Mopah, Merauke.
Lalu, Bandara International untuk ASEAN Open Sky, seperti Bandara Kualanamu, Medan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Bandara Juanda, Surabaya, Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Hasannudin Makassar.
Ini adalah salah satu jawaban atas problem seats capacity yang saat ini saja, tahun 2016 sudah full. Tahun 2017 jumlah kapasitas tempat duduknya masih kurang 4 juta seats. Karena itu, Kemenhub harus mengoptimalkan seats capacity-nya hingga sebesar itu.
Adapun, rute penerbangan international, adalah 9 perusahaan penerbangan nasional yang melakukan 25 rute penerbangan Internasional, dan menghubungkan 26 kota dari 12 negara. Lalu ada
43 perusahaan penerbangan asing yang melakukan 97 rute penerbangan Internasional, dan menghubungkan 46 kota dari 22 negara.
“Saat ini, kapasitas tahun 2016 (Winter 2015 + Summer 2016) tersedia untuk 21, 4 juta penumpang. Ditjen Perhubungan Udara, tahun 2016 juga sudah memproses 525 persetujuan terbang (extra flight),” kata Budi Karya Sumadi yang pernah dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Angkasa Pura II itu.
Konektivitas penerbangan dalam negeri, untuk wisatawan nusantara juga semakin kuat. “Konektivitas seluruh pulau di Indonesia posisi th 2016 terhubung dengan rute penerbangan berjadwal ada 298 rute, pada 113 kota dengan 14 maskapai penerbangan untuk angkutan penumpang,” jelas Budi Karya yang juga pernah memimpin Taman Impian Jaya Ancol itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs