Dia mengatakan 500 koperasi di Kota Bekasi itu gulung tikar karena pengurusnya masih berorientasi kepada gaji atau honor yang berujung kehabisan modal usaha.
“Untuk menghidupkan kembali, mental pengurus yang harus diperbaiki,” katanya.
Karto mengatakan koperasi itu mayoritasnya merupakan koperasi simpan pinjam, sedangkan koperasi yang bergerak di bidang jasa, usaha mayoritas berada di instansi.
“Kami akan berupaya menghidupkan kembali koperasi yang mati suri tersebut,” katanya.
Secara terpisah, Direktur BPRS Kota Bekasi Muhammad Asmawi mengatakan pihaknya bersedia memberikan pinjaman dana kepada koperasi untuk pemulihan Rp20 juta.
“Koperasi di tingkat RW tidak banyak modal, angka segitu sudah cukup, tapi setelah diberikan modal harus eksis,” katanya.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan