Padang, Aktual.com – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat mengimbau agar manajemen Hotel memberikan pelayanan ekstra demi kenyamanan tamu. Hal ini mengingat tingginya okupansi (hunian) Hotel saat libur panjang, Hari Natal dan Tahun Baru 2017.
Ketua PHRI Sumbar, Maulana Yusran mengatakan, pekerjaan manajemen Hotel pada hari biasanya berbeda dengan momen yang liburan. Saat hari biasa, housekeeper (pembersih kamar) memiliki waktu yang cukup lama, namun pada saat liburan akan lebih singkat.
“Pelayanan adalah kewajiban pihak Hotel, pastinya berbeda dengan hari biasa, karyawan lebih mudah mengerjakan, namun saat sekarang pasti cukup melelahkan. Walau begitu, kita mengimbau pihak Hotel untuk tetap melakukan pelayanan ekstra untuk hasil yang memuaskan,” katanya di Padang, Senin (26/12).
Menurut Maulana, faktor pelayanan mempengaruhi Hotel itu sendiri dan terpenting kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat. “Logikanya, jika pelayanannya baik, tamu nyaman, pasti direkomendasikan. Yang diuntungkan tidak Hotel, tapi wisata Sumatera Barat,” jelasnya.
Terkait peningkatan harga kamar Hotel sendiri, disebut Maulana sebenarnya tidak ada. Namun, kebijakan masing-masing Hotel yang menentukan hal tersebut. Dimana, ada sejumlah Hotel yang menetapkan Surcharge (penambahan) yang bervariasi mulai dari 25 hingga 50 persen.
“Surcharge ini biasa dilakukan, terutama pada waktu kondisi ramai tamu meningkat. Biasanya yang menetapkan Hotel berbintang tiga keatas,” jelasnya.
Adanya peningkatan harga pada waktu akhir tahun, dikatakan Maulana, karena banyak Hotel yang melakukan lock (penguncian) harga. Penguncian ini dilakukan dengan mengganti harga kamar Hotel dengan paket bundling.
“Misalnya, Hotel membuat paket bundling dengan menginap 2 atau 3 malam, tapi tidak bisa hanya 1 malam,” sebutnya.
Selain itu, peningkatan hunian kamar Hotel di Sumatera Barat mengalami peningkatan sebelum prediksi waktu yang ditentukan. Peningkatan sendiri sudah dimulai semenjak 2 minggu belakangan dipengaruhi oleh faktor penunjang, adanya kegiatan yang cukup besar.
Peningkatan sendiri dipengaruhi oleh faktor penunjang. Faktor ini berupa kegiatan besar seperti Gebu Minang dan Bela Negara beberapa waktu lalu.
“Seharusnya kan prediksi kita mulai tanggal 24 Desember ada peningkatan, tapi ternyata dua minggu belakangan okupansinya meningkat lebih cepat. Ini karena faktor kegiatan penunjang tersebut, yang mendatangkan banyak tamu dari luar Sumatera Barat,” katanya.
Untuk saat ini peningkatan sudah pada angka 20 hingga 30 persen dari hari biasanya. PHRI sendiri memprediksi peningkatkan akan terus terjadi hingga 1 Januari mendatang.
“Untuk pastinya kita belum bisa lihat sekarang, bulan Januari baru kita dapatkan datanya. Tapi, kita prediksi tahun ini lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Ikhwan Iwan
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan