Yogyakarta, Aktual.com – Selama liburan Natal yang berbarengan dengan libur sekolah, membuat omzet pedagang di Jalan Malioboro, Yogyakarta melonjak.
Pedagang aneka kemeja dan kaus batik, Totok (45) di Yogyakarta, Jumat, mengatakan, pihaknya sudah mengalami peningkatan omzet sejak Kamis (24/12). Saat ini penjualannya sudah mencapai 150 potong hingga pukul 12.00 WIB.
“Meningkat signifikan mencapai 50 persen dibanding hari biasa yang rata-rata terjual 50-70 potong,” kata Totok.
Menurut dia, omzet penjualan pakaian batik anak-anak hingga dewasa yang dijual mulai Rp15.000-Rp45.000 per potong itu masih akan mengalami lonjakan hingga puncak Tahun Baru 2016.
Dengan tingginya tingkat penjualan barang dagangannya, ia mengaku menambah jam berdagang hingga pukul 24.00 WIB.
“Kalau biasanya sampai pukul 22.00 WIB sudah tutup, mengingat ramainya pengunjung bisa kami tambah hingga jam dua belas malam,” kata dia.
Sementara itu, penjual aneka kaus dengan sablon bertema Yogyakarta, Yoni mengatakan mengingat tingginya penjualan dirinya menambah stok kaus hingga 4 kodi.
Ia mengatakan, pada libur Natal kaus dagangannya mampu terjual hingga 3 kodi atau 60 potong kaus. Sementara pada hari-hari biasa penjualan rata-rata mencapai 1 kodi kaus.
Selain para pedagang kaki lima, para pengemudi andong atau kereta kuda khas Yogyakarta, juga turut menikmati keuntungan dari ramainya kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro.
Pengemudi kereta kuda, Margiono (63) mengatakan sejak hari pertama libur panjang pada Kamis (24/12) dirinya mampu mendapatkan lima rombongan penumpang yang ingin berkeliling pusat Kota Yogyakarta.
“Hari biasa paling satu atau dua rombongan sudah bagus. Sekarang bisa empat sampai lima rombongan,” kata Margiono.
Padahal, di musim liburan ini, dia sengaja meningkatkan tarifnya, dari biasanya Rp100 ribu sekali putaran, menjadi Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.
Artikel ini ditulis oleh: