Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma. (ilustrasi/aktual.com)
Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma. (ilustrasi/aktual.com)

Lieus : Bukan Baru Kali Ini Ahok Melontarkan Pernyataan Bermuatan SARA – Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma, menilai pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyinggung Alqur’an Surat Al Maidah 51 bisa menimbulkan reaksi warga Jakarta. Bahkan, bukan hanya warga Jakarta, tetapi seluruh umat Islam di Indonesia.

Pernyataan Ahok dimaksud merujuk pada kegiatan di Kepulauan Seribu bersama jajaran Muspida yang diunggah di Youtube. Pernyataan belakangan menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.

“Kita bisa baca itu di media sosial. Dan kalau reaksi itu berbuntut pada tindakan fisik, siapa yang bisa menjamin keselamatan warga keturunan Tionghoa yang sesungguhnya tidak tau apa-apa?,” terang Lies dalam keterangannya Kamis (6/10) malam.

Tokoh Tionghoa yang kritis terhadap reklamasi di Pantai Utara Jakarta itu meminta Ahok menahan diri dari isu-isu sensitif yang bisa menyulut warga Jakarta. Misalnya dengan terus mengeluarkan isu SARA yang dalam penilaiannya bukan sekali dua kali dilontarkan.

“Ahok itu sudah menimbulkan keresahan dan menistakan agama. Jangan kalau orang kecil yang ngomong langsung ditangkap, tapi kalau Ahok dibiarkan saja. Sebab, setahu saya, Ahok bukan baru kali ini melontarkan pernyataan yang bermuatan SARA,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, disinggung pula Presiden Joko Widodo yang terkesan terus-terusan diam terhadap tingkah Ahok. Padahal sebagai kepala negara, Presiden semestinya langsung mengingatkan Ahok agar bisa menahan diri.

Lies mengingatkan demikian sebab jika Ahok dibiarkan terus mengeluarkan pernyataan sensitif bisa menimbulkan keresahan, bahkan kerusuhan di Jakarta.

“Sebagai kepala negara, Presiden harus mengingatkan Ahok agar tak terus menerus melontarkan ujaran berbau SARA dan mengandung kebencian. Cepat atau lambat, jika dibiarkan hal itu akan memicu timbulnya chaos,” pungkasnya.

(Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh: