Jakarta, Aktual.com – ‘Lightyear’ merupakan prekuel dari film animasi legendaris Toy Story (1995). film ini dibuat untuk memberikan orientasi konteks terhadap tokoh utama Buzz Lightyear, yang telah dipuja oleh para penggemarnya selama beberapa tahun ke belakang.

Dalam film ini karakter robot ranger luar angkasa Buzz yang pertama kali dikenal lewat seri Toy Story, mendapat porsi cerita tersendiri. Harapannya, film ini dapat menjaga kisah Toy Story agar tetap hidup.

Film produksi studio kenamaan Pixar ini disutradarai oleh Angus MacLane. Adapun naskah ceritanya ditulis oleh Matthew Aldrich, Jason Headley, serta MacLane sendiri. Akan tetapi, pengisi suara sosok Buzz yang karismatik itu bukan lagi Tim Allen. Aktor Chris Evans yang kemudian menggantikan peran tersebut.

Rencananya, film ini akan ditayangkan perdana di Amerika Serikat (AS) pada 17 Juni 2022, selanjutnya beredar di negara-negara lain.

Dilansir akun Youtube resmi studio Pixar, Lightyear ditengarai bakal meraup sukses besar. Sebab, trailer film ini sudah diputar sebanyak 17 juta kali.

Namun, film animasi yang diedarkan Walt Disney itu mendapat sorotan negatif otoritas sensor di kawasan Asia serta Timur Tengah.

Sejauh ini, ‘Lightyear’ dilaporkan tidak akan bisa tayang di 14 negara, di antaranya Arab Saudi, Kuwait, Malaysia, Tiongkok, hingga Uni Emirat Arab.

Pelarangan ini diduga lantaran salah satu adegan dalam film itu disebut memuat konten Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Dalam film tersebut, terdapat scene ciuman antara Alisha Hawthorne (Uzo Aduba) dengan pasangannya, yang merupakan sesama wanita.

Diberitakan Reuters pada Senin (13/06), salah satu produser Lightyear mengatakan otoritas China meminta pemotongan adegan ciuman sesama jenis itu. Namun, Disney menolak permintaan China. Hingga kini Disney belum mendapatkan jawaban dari China. Sehingga, produser tersebut meyakini film Lightyear tidak bakal tayang di China.

Sementara itu, Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia belum bisa memberikan keputusan soal penayangan film Lightyear di jaringan bioskop lokal.

LSF menegaskan bahwa Disney belum mendaftarkan secara resmi film Lightyear untuk disensor sebelum tayang di bioskop-bioskop di Indonesia.

“Sekarang filmnya belum dikirim oleh mereka ke LSF karena kan kalau disensorkan ke LSF itu harus lengkap, selain gambarnya lengkap juga harus ada subtitle,” kata Rommy Fibri Hardiyanto, Ketua LSF, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (15/6).

Rommy mengungkapkan, pada akhir Mei lalu, Disney sempat mengirimkan file film Lightyear yang belum lengkap ke LSF. LSF lalu memberikan catatan kecil agar Disney menghilangkan adegan ciuman sesama jenis.

“Ya LSF hanya memberikan catatan agar adegan itu dihilangkan karena audiens di Indonesia masih sensitif dengan adegan seperti itu,” papar Rommy.

Rommy menambahkan bahwa adegan ciuman sesama jenis menurut LSF bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 14 Tahun 2019. Merujuk pedoman sensor tersebut, segala penggambaran aktivitas seksual (LGBT) tidak dapat tayang dengan bebas untuk penonton bioskop.

“Di aturan yang digunakan LSF, salah satu kriteria adegan [tidak lolos sensor] adalah perilaku seks menyimpang,” ujar Rommy.

“LSF melihat ada adegan begini [di film ‘Lightyear] kalau di Indonesia agak susah lah. Respons audience masih agak keras.” kata Rommy seperti dilansir VICE Indonesia, Selasa (14/6).

“Jadi tidak ada catatan macam-macam, ‘lo enggak boleh tayang ya kalau ada adegan ini, lo boleh tayang kalau ada adegan ini’, enggak juga,” sambungnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Siyasah Institute Iwan Januar
menilai, film Lighyear merupakan agenda bisnis yang dicampur dengan propaganda ideologi.

“Jadi ini bisnis bercampur propaganda ideologi. Meraup cuan sekaligus kemenangan ideologi,” ujar Iwan sebagaimana dilansir Mediaumat.id, Rabu (15/6).

Menurut Iwan, propaganda LGBT yang belakangan populer menggunakan simbol bendera berwarna pelangi itu sudah jadi bagian gerakan internasional. Hal itu dilakukan oleh lembaga-lembaga dunia seperti PBB, ICPD. Lalu disokong oleh berbagai kalangan industriawan seperti Nike, Starbucks, Google, terutama industri perfilman dunia seperti di Hollywood.

Propoganda dan promosi LGBT ditengarai semakin gencar dilakukan kepada masyarakat akhir-akhir ini. Tujuannya agar LGBT dapat diterima oleh masyarakat. Media promosi itu mulai dari situs website, media sosial, buku, film, bahkan dalam acara pendidikan sepereti seminar dan diskusi juga menjadi corong para aktivis LGBT.

Iwan memandang, propaganda lewat film jelas penting, sebab bisa menembus lintas negara, usia dan agama. Terutama mengampanyekan ke tengah keluarga.

Terakhir Iwan mengingatkan, negeri-negeri Muslim harus tegas menolak film seperti ini. Sebab walaupun disensor, tapi konten-konten itu bisa saja muncul dalam bentuk simbol, dialog dan sebagainya.

“Propaganda LGBT tidak cukup dilawan hanya dengan sensor atau penolakan filmnya, tapi umat harus punya kekuatan pelindung untuk menjaga peradaban dan moral. Tanpa itu, berat,” pungkasnya.

 

Deretan Film Kartun dan Serial Animasi Populer yang Dianggap Propagandakan LGBT

Munculnya karakter yang berkaitan dengan kelompok LGBT di film animasi tidak hanya terjadi kali ini saja. Sebelumnya, sudah banyak film ataupun serial animasi yang menampilkan karakter dengan beragam macam orientasi seksual.

Lightyear bukanlah film animasi pertama yang menampilkan karakter LGBT. Beberapa waktu yang lalu, film animasi Onward (2020), sempat membuat kehebohan di media sosial. Pasalnya, film produksi yang juga besutan Disney dan Pixar tersebut menampilkan seorang karakter lesbian dalam salah satu adegannya. Hal ini kemudian membuat Onward dicekal di sejumlah negara di wilayah Timur Tengah.

 

Dikutip dari Kincir dan Satujam.com, Berikut ini deretan film kartun dan animasi yang dianggap turut mempromosikan perilaku LGBT.

1. The Legend of Korra

Tidak ada yang menyangka bahkan mungkin sekarang masih banyak yang tidak percaya bahwa karakter Korra yang menjadi pemeran utama menyukai sesama jenis (lesbian)

Ini karena dari book 1 The Legend of Korra sama sekali tidak ada cerita yang mengarah kesana. Bahkan diceritakan bahwa Korra tergila-gila dengan seorang pria.

Namun siapa sangka, cerita puncak yang dalam akhir book 4, justru menampilkan adegan Korra yang jatuh cinta dengan rekan wanitanya Asami.

Hal ini sudah dikonfirmasi langsung kepada co-creator The Legend of Korra, Mike DiMartino dan Bryan Konietzk. Mereka membenarkan bahwa Korra dan Asami saling menyukai yang notabenenya sesama jenis.

Rencana membuat akhir cerita lesbian ini baru dicanangkan setahun sebelum akhir cerita. Karena itu alur cerita dan musik pengiring sudah disiapkan sebaik mungkin agar penonton tidak terkejut. Orang yang menyukai karakter kartun ini tentu akan terbawa suasana dan akhirnya memaklumkan perilaku LGBT.

2. The Simpsons

Promosi LGBT pada film kartun The Simpsons bukan rahasia lagi. Banyak karakter LGBT yang ditampilkan dalam film kartun yang pertama kali tayang tahun 1989 ini.

Bahkan dalam penilitian teranyar yang dilakukan oleh peniliti Jerman Erwin In het Panhuis, menyimpulkan bahwa film kartun ini telah berperan besar dalam merubah cara pandang masyarakat Amerika terhadap LGBT.

Masyarakat Amerika Serikat yang dulu masih konservatif terhadap LGBT, kini mayoritas berbalik menerima LGBT dan bahkan sampai melegalkannya.

Film The Simpson banyak menampilkan sisi positif dari karakter LGBT. Terhitung ada 70 karakter LGBT yang muncul dalam film the Simpsons.

Bahkan pemeran utamanya Homer Simpsons ditampilkan pernah mencium sesama jenis sampai lebih dari 50 kali. Semakin blak-blakan ada tahun 2005 The Simpsons menjadi kartun pertama yang menayangkan episode khusus bagi perkawinan sejenis.

 

3. Sailor Moon

Tak perlu kaget, kartun yang ngetop tahun 1990-an ini memang banyak memuat unsur LGBT. Baik itu di komik maupun di anime, semuanya ada cerita tentang karakter LGBT.

Yang pertama adalah kisah hubungan Sailor Neptunus dan Sailor Uranus, merupakan pasangan lesbian yang sudah tinggal bersama.

Paling kontroversial adalah saat karakter utama film ini, yakni Usagi Tsukino (Sailor Moon) yang ditampilkan berciuman dengan Sailor Uranus (sesama jenis).

Sedangkan di versi anime, sempat ditampilkan cerita dan gambar hubungan gay yang kentara, yakni antara dua musuh Sailor Moon, Zoisite dan Kunzite.

4. How to Train Your Dragon 2

Jarang Universal Pictures memproduksi film dengan karakter LGBT. Maka saat film animasi How to Train Your Dragon 2 dirilis, hal itu menjadi perbincangan.

Sosok tokoh gay itu adalah Gobber (Craig Ferguseon sebagai pengisi suaranya). Saat Gobber menyaksikan pertengkaran suami istri, lalu dia berujar, “ini alasan kenapa aku nggak pernah menikah dan karena satu alasan lain (gay).”

5. Spongebob

Banyak yang menggemari film lucu dan konyol ini, termasuk juga di Indonesia. Namun sayangnya film kartun Spongebob ditengarai memuat nilai LGBT.

Itulah mengapa Komisi Ahli Perlindungan Moral Publik Nasional Ukraina melarang penayangan film ini karena dirasa mempromosikan hubungan sesama jenis.

Sang kartunis Stephen Hillenburg menyangkal bahwa Spongebob adalah homeseksual dan menyebutnya sebagai aseksual. Karakter aseksual inilah yang menyebabkan tidak ada adegan kemesraan spongebob, kecuali beberapa kali adegan mesra dengan sahabatnya Patrick.

Salah satu nama karakter dalam film Spongebob, yakni Ibu Puff, disebut-sebut merupakan istilah seks oral dan bentuk kasih sayang bagi para gay.

6. Shingeki no Kyojin

Shingeki no Kyojin sukses memikat banyak orang, baik itu versi manga, versi anime, maupun versi film live action-nya.

Bagi yang tidak terlalu mengamati, mungkin tidak menyadari bahwa ada hubungan cinta sejenis dalam manga dan anime Shingeki no Kyojin, yakni antara Ymir and Krista Lenz.

Hubungan yang sampai rela mengorbankan nyawa itu tentu bukan sekedar pertemanan biasa, dan merupakan hubungan lesbian.

7. Batman: Bad Blood

Kate Kane alias Batwoman merupakan salah satu superhero cewek DC yang dikisahkan memiliki orientasi seksual lesbian. Namun, penampilannya di Batman: Bad Blood (2016) menjadi kali pertamanya sang karakter secara buka-bukaan ditampilkan sebagai seorang lesbian. Kate pun terlihat menggoda detektif Renee Montoya yang juga merupakan lesbian dalam salah satu adegannya.

8. Attack on Titan

Seperti yang udah diketahui banyak orang, karakter Ymir dan Historia/Krista memiliki hubungan pertemanan yang cukup dekat dalam anime Attack on Titan. Akan tetapi, kabarnya Ymir memiliki perasaan lebih, lho, terhadap Historia yang terungkap lewat ‘surat cinta’ yang dikirimkannya kepada teman ceweknya tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa Ymir sebenarnya suka terhadap sesama jenis alias lesbian.

9. Sausage Party

Sausage Party (2016) memang bukan sebuah film animasi yang ditujukan untuk penonton berusia anak-anak. Maka, enggak mengherankan apabila film ini secara terang-terangan menampilkan beberapa karakter yang berkaitan dengan LGBT. Mulai dari Teresa Del Taco yang merupakan lesbian hingga Kareem dan Sammy yang menjadi sepasang kekasih homoseksual.

10. BoJack Horseman

Herb Kazzaz merupakan mantan partner sekaligus mentor BoJack di sebuah klub komedi. Akan tetapi, Herb dikeluarkan dari acara tersebut ketika terungkap bahwa dirinya merupakan seorang homoseksual. Herb kemudian bersifat dingin kepada BoJack karena menyangka kalau temannya tersebutlah yang membuat dirinya dikeluarkan.

11. Zootopia

Pada 2016 lalu, film animasi produksi Disney yang berjudul Zootopia juga pernah memunculkan tokoh homoseksual di dalamnya. Malahan, karakter LGBT tersebut ditampilkan dalam bentuk pasangan, yakni Pronk dan Bucky Oryx-Antlerson yang merupakan tetangga dari protagonis di filmnya.

12. Adventure Time

Karakter Marceline dan Princess Bubblegum yang ada dalam serial Adventure Time merupakan biseksual. Hal ini karena Bubblegum pernah berpacaran dengan karakter bernama Mr. Cream Puff sedangkan Marceline menjalin kasih dengan penyihir cowok. Namun, di akhir serialnya, kedua karakter cewek tersebut berciuman dalam salah satu adegannya yang menjadi bukti bahwa mereka menjalin hubungan asmara.

13. Superman: Red Son

Mungkin banyak dari kalian yang lebih familiar dengan sosok Wonder Woman yang digambarkan memiliki orientasi heteroseksual atau penyuka lawan jenis. Akan tetapi, hal tersebut diubah dalam film animasi Superman: Red Son yang menjadikan superhero cewek DC tersebut sebagai seorang lesbian.

Hal ini terbukti ketika Superman mencoba mencium sang karakter cewek dan secara terang-terangan ditolak olehnya. Wonder Woman pun berkata bahwa dirinya berasal dari pulau yang isinya adalah perempuan semua, jadi dia lebih tertarik dengan sesama jenisnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin