Jakarta, Aktual.com — Banyak orang yang suka membaca. Apakah itu tentang cinta, kehidupan, pekerjaan, fantasi, atau pun yang lainnya. Berikut lima buku yang Aktual lansir dari laman mvslim yang berkisah tentang kehidupan seorang Muslim di era modern. Jika Anda seseorang yang suka belajar satu atau dua hal, maka teruslah membaca!
1. Buku “Does my head look big in this?” Oleh penulis Randa Abdel-Fattah
Amal adalah seorang gadis muda yang berprofesi sebagai Mahasiswi tingkat 11 di sebuah Univesitas Swasta terkemuka di kota Melbourne, Australia. Cerita ini terjadi pada tahun 2001, yang juga merupakan tahun serangan terhadap World Trade Center. Meskipun prasangka menjadi lebih buruk setelah serangan teroris, rasisme selalu menjadi bagian dari hidupnya.
Amal memiliki dua teman dekat. Sebelum perkuliahan semester ketiga dimulai, Amal memutuskan untuk mulai mengenakan hijab. Meskipun Amal mendapatkan ‘serangan’ ‘stereotip’ tentang Islam, tapi masih dengan cerita yang lucu. Kisah gadis itu adalah sebagai suatu contoh yang banyak terjadi pada pemuda dan generasi (tua) serta wanita Muslim yang berurusan dengan hal tersebut dalam kehidupan kesehariannya. Buku ini juga terkait dengan masalah khas remaja seperti mencoba untuk menurunkan berat badan, menekankan tentang nilai sekolah, dan orang tua yang memiliki harapan yang tinggi. Buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca.
2. Buku “The Autobiography of Malcolm X” oleh Malcolm X
Banyak dari Anda mungkin mengetahui aktivis kulit hitam, Malcolm X yang kemudian mengubah namanya menjadi Al-Hajj Malik Al-Shabazz. Buku ini akan menginformasikan anda tentang kehidupan seorang tokoh AS Malcolm X: Bagaimana ia bisa menjadi musuh Amerika tapi pada saat yang sama ia menjadi idola bagi banyak orang hitam dan Muslim di Negeri Paman Sam. Buku ini tidak hanya menggambarkan ‘pertempuran’ melawan rasisme dan ‘islamophobia’, tetapi juga perjuangan dan isu-isu yang terjadi di AS.
Jika Anda seseorang yang tertarik dalam filsafat dan cara berpikir Al-Shabazz, maka buku ini mungkin cocok untuk Anda.
3. Buku “Words in the Dust” oleh Trent Reedy
Buku ini mengisahkan kehidupan Zulaikha, seorang gadis Afghanistan yang lahir dengan gigi ‘menjorok’ ke depan dan bibir atas sumbing. Dia selalu diganggu oleh anak-anak lokal dan kadang-kadang bahkan oleh kakaknya sendiri.
Suatu hari, hidupnya berubah selamanya. Saat ada seorang tentara melihat dan rela melakukan apa saja untuk membawanya ke rumah sakit untuk operasi secara gratis. Kemudian, dan tak hanya itu mereka pun mencoba untuk memberikan ayahnya sebuah pekerjaan. Zulaikha menjadi seorang gadis kesepian karena ibunya telah meninggal tahun lalu dan adiknya telah menikah di usia muda. teman ibunya -Meena- mengajarkan dia cara membaca dan menulis.
Buku ini adalah perpaduan yang indah dari cerita dan budaya. Novel ini benar-benar membuat pemahaman pembaca lebih dan bersimpati kepada rakyat Afghanistan. Ada begitu banyak kebencian diarahkan ke Afghanistan yang didasarkan pada kesalahpahaman ‘palsu’ dan banyak ‘stereotip’ tentang Islam. Kami percaya bahwa novel ini dapat mendidik pembaca tentang situasi politik di negara Afghanistan.
4. Buku “The Road to Mecca” oleh Muhammad Assad
Buku otobiografi ini menceritakan tentang seorang Yahudi Austria, Leopold Weiss, yang kemudian masuk Islam (mualaf) dan menyebut dirinya Muhammad Asad. Anekdot ini bercerita tentang jurnalis Eropa yang melakukan perjalanan melalui Arab Saudi dan berubah menjadi seorang Muslim yang taat. Sepanjang cerita ia berteman akrab dengan Raja Arab Saudi, selanjutnya bertemu dengan Shah Iran dan bertemu setiap pemain di kawasan Timur Tengah. Semua itu dalam bagian pertama dari abad 20.
Buku ini menunjukkan perspektif yang langka di dunia Arab atau Afrika, sangat berbeda dengan perspektif bahwa Dunia Barat memegang Timur Tengah. Dalam cerita ini tidak hanya politik, akan tetapi juga menunjukkan beberapa tokoh sejarah yang penting.
Mungkin tersiar seperti cerita lama akan tetapi ketahuilah bahwa cara wartawan mengamati gaya hidup Arab saat itu, sangat berbeda, serta bagaimana di zaman kita. Ia melakukan perjalanan melalui Afrika Utara, Iran, Palestina, dan Irak serta dan memberi kepada kita wawasan bagaimana kehidupan sebelum teknologi dimanfaatkan di tempat-tempat ini.
Lalu, dalam buku ini, Muhammad menjelaskan mengapa ia telah memutuskan untuk memilih Islam, berapa banyak refleksinya memperluas terhadap pandangan iman barunya. Asad memiliki kehidupan yang luar biasa, ia mulai menjadi wartawan di kota Wina dan akhirnya menjadi Duta PBB pertama untuk Palestina.
5. Buku “I Am Malala: The Girl Who Stood Up for Education and Was Shot” oleh Malala Yousafzai, Christina Lamb.
Seluruh warga dunia mengetahui bahwa Malala Yousafzai merupakan wanita pemberani. Gadis yang berbicara tentang HAM ketika tidak ada orang lain yang berani membuka mulut mereka. Tepatnya pada tanggal 9 Oktober 2012, ia hampir kehilangan hidupnya karena peluru ‘bersarang’ di wajahnya saat naik bus dari sekolah.
Setelah pemulihan, ia menjadi simbol protes damai dan menjadi tokoh termuda yang meraih hadiah Nobel Perdamaian. Cerita ini akan mengedukasi kepada Anda tentang Malala dan keluarganya yang mendukungnya. Malala memotivasi Anda bahwa ‘persatuan suara’ (kumpulan suara aktivis) dapat menginspirasi sekaligus mengubah wajah dunia.
Artikel ini ditulis oleh: