Jakarta, Aktual.com — Lima jembatan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, ambruk diterjang banjir. Terlebih, hujan deras terus menguyur kawasan tersebut sepanjang Jumat (11/12) hingga Sabtu (12/12) malam.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Abdya, Rahwadi di Blangpidie mengatakan, lima jembatan permanen yang telah ambruk tersebut berada di Kecamatan Setia, Lembah Sabil dan Kecamatan Manggeng.
“Jembatan permanen penghubung antara Desa Ujung Tanah ke Desa Kuta Murni, Kecamatan Setia, yang panjangnya sekitar 40 meter, ambruk ke sungai Krueng Suak, sehingga hubungan darat antar desa menjadi terputus,” kata dia, Minggu (13/12).
Bukan saja jembatan permanen itu yang ambruk, akan tetapi jembatan penghubung yang terletak di Desa Lhang, kecamatan yang sama juga sudah ambruk, selain tidak bisa lagi dilalui masyarakat, spon air irigasi yang berada di bawah jembatan Lhang tersebut juga sudah hancur bersamaan dengan jembatan.
Selain itu, lanjutnya, dua jembatan permanen yang menghubungkan antar desa di kawasan Pante Raja, Kecamatan Manggeng, juga telah ambruk pada Sabtu malam diterjang air deras termasuk jembatan permanen di Desa Kuta Paya, Kecamatan lembah Sabil yang hingga kini tidak bisa lagi dilewati oleh masyarakat.
“Kalau tanggul dan saluran irigasi, hampir 75 persen mengalami kerusakan, termasuk badan jalan kawasan Drien Leukiet, Kecamatan Kuala Batee, putus total dengan panjang sekitar 60 meter,” katanya.
Sedangkan data sementara yang diperoleh pada Badan Penangulangan Bencana Kabupaten (APBK) Abdya, sebanyak 18 unit rumah warga Abdya dilaporkan hanyut terbawa arus banjir dan 329 kepala keluarga atau 14,874 jiwa mengungsi ke masjid dan rumah famili.
Menurut Kepala BPBK Abdya, Anwar Daud, 18 rumah warga yang terbawa arus banjir tersebut terdapat di Kecamatan Lembah Sabil, sebanyak 10 unit, di Kecamatan Babahrot 7 unit dan satu unit lagi rumah warga Kecamatan Setia. “Kalau rumah warga yang rusak ringan lebih dari 30 unit. Belum lagi sarana dan prasarana pemerintah lainnya juga cukup banyak mengalami kerusakan,” ujarnya.
Bantuan tanggap darurat telah disalurkan oleh pihak Dinas Sosial, begitu juga dengan pembersihan lumpur di badan jalan nasional, tempat-tempat ibadah sudah mulai dilakukan oleh tim BPBK dengan mengunakan mobil pemadam.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu