Warga antri untuk mendapatkan elpiji 3 kg dalam operasi pasar di kawasan Paledang, Bogor, Kamis (7/12). Sejumlah daerah di Indonesia mulai mengalami kelangkaan Elpiji 3 kilogram (kg) subsidi warna hijau muda atau sering disebut gas melon. Pertamina membuat pernyataan kelangkaan gas elpiji 3 kg disebabkan tingginya permintaan gas elpiji jelang libur panjang natal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memetakan lima kecamatan di daerah itu rawan terdampak kelangkaan elpiji bersubsisi ukuran 3 kilogram ketika libur panjang.

“Dampak kelangkaan elpiji ada di Kecamatan Pleret, Sanden, Imogiri, Bambanglipuro, dan Dlingo” kata Kepala Bidang Sarana dan Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Bantul Yus Warseno di Bantul, Senin (18/12).

Menurut dia, sejumlah kecamatan itu rawan terkena dampak kelangkaan elpiji karena beberapa faktor, di antaranya ketersediaan pangkalan yang kurang atau belum merata.

Ia mengatakan, kekurangan elpiji di lima kecamatan tersebut biasanya terjadi pada saat liburan baik keagamaan maupun libur panjang atau pada bulan Desember karena ada kenaikan permintaan masyarakat terhadap bahan bakar itu.

“Karena pengalaman pada tahun-tahun kemarin itu maka untuk Desember ini kami sudah menyurat ke Pertamina agar ketika terjadi kenaikan permintaan langsung bisa direspons untuk melakukan penambahan, baik fakultatif, reguler, dan sebagainya,” katanya.

Ia mengatakan tambahan elpiji tersebut untuk disalurkan ke lima kecamatan tersebut.

“Kalau di pangkalan yang lain itu rata-rata tidak ada kekurangan, misalnya di wilayah Kecamatan Kasihan, hampir sepanjang jalan lingkar ada pangkalan, beda dengan Dlingo yang jumlah pangkalannya sedikit,” katanya.

Yus Warseno mengatakan, alokasi elpiji ukuran 3 kilogram untuk reguler pada Desember ini sebanyak 694.680 tabung, dan untuk kuota fakultatif yang digelontorkan awal bulan Desember sebanyak 43.680 tabung.

Namun, kata dia, untuk kuota fakultatif tambahan elpiji ‘melon’ itu akan ditambah sebanyak 9.960 tabung ketika permintaan elpiji naik sebagai dampak naiknya jumlah wisatawan dan kebutuhan kuliner.

“Jadi mudah-mudahan apa yang sudah diinisiasi oleh pihak Pertamina melalui agen dan pangkalan elpiji itu dapat mengondisikan bahwa stok elpiji di Bantul aman, tidak ada gejolak di masyarakat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka