Seorang warga memompa air di pompa manual di kelurahan kebon melati, Tanah Abang , Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2015). Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Gunung Kidul, Aktual.com – Lima kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih masuk dalam zona merah atau wilayah yang mengalami kelangkaan air dari 15 kecamatan yang terkena dampak bencana kekeringan 2018.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Edy Basuki mengatakan, lima kecamatan yang masuk zona merah kekeringan, yakni Kecamatan Girisubo, Rongkop, Ngawen, Gedangsari, dan Semanu.

“Kami masih mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di wilayah itu, meski dana untuk distribusi air sudah minim,” kata Edy di Gunung Kidul, Rabu (24/10).

Ia mengatakan di Kecamatan Semanu melanda Desa Dadapayu. Kemudian Kecamatan Ngawen di Desa Jurangjero, Sambirejo, dan Besi.

Terakhir Kecamatan Gedangsari, di Desa Watugajah, Mertelu, dan Hargomulyo. Selanjunta, di Kecamatan Girisubo dialami di Desa Songbanyu, Tileng, Karangawen, Jepitu, dan Nglindur. Dan Kecamatan Rongkop di Desa Melikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid