“Ke lima kecamatan ini masuk zona merah, artinya paling membutuhkan air bersih,” katanya.
Edy mengatakan wilayah yang mengalami kesulitan air bersih ada 77 desa yang tersebar di 15 kecamatan. Jumlah warga yang terdampak juga terus mengalami penambahan, yaitu 38.937 KK atau 132.491 jiwa.
“Sejak 4 Juni lalu juga telah menyalurkan 3.360 tangki air bersih. Setiap tangkinya mengakut sekitar 5 ribu sampai 6 ribu liter air,” katanya.
Dia mengakui proses distribusi air bersih ini banyak kendala yang dihadapi. Seperti sumber air yang diambil jaraknya cukup jauh, dan medannya terjal. Keterlambatan pendistribusian juga dialami, karena masalah mesin yang rusak.
“Mobilnya perlu perawatan khusus, karena bebannya cukup berat dan medannya juga berat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid