“Semua korban meninggal dunia sudah dimakamkan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky di Lebak, Senin (9/12).
Kelima warga yang meninggal dunia itu antara lain satu berinisial DZ (14) warga Desa Cipanas Kecamatan Cipanas terdampak longsoran tanah yang mengakibatkan tembok rumah korban terbelah Selasa (3/12).
Korban kedua berinisial D (13) warga Kecamatan Banjarsari akibat tenggelam ketika banjir, Rabu (4/12).
Selanjutnya, korban ketiga berinisial R (64) meninggal dunia karena tertimpa pohon tumbang di Desa Sukamaju Kecamatan Cibeber pada Kamis (5/12).
Sedangkan, korban keempat dan kelima tersambar petir, Jumat (6/12), adalah warga Ciangin Desa Pasir Haur Kecamatan Cipanas.
Masyarakat Kabupaten Lebak diimbau agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam sehubungan curah hujan di daerah itu cukup tinggi.
Bahkan, hari ini wilayah Kabupaten Lebak dari pagi hingga siang dilanda hujan dengan intensitas lebat, sedang dan ringan.
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar mengungsi ke tempat yang lebih aman jika curah hujan tinggi.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak rawan bencana alam, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan.
Potensi bencana alam di antaranya banjir, longsor, pergerakan tanah, sambaran petir, tsunami dan pohon roboh.
Para relawan kecamatan agar meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu.
“Jangan sampai bencana alam itu menimbulkan korban jiwa,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, bencana alam di Kabupaten Lebak tercatat 2.247 rumah terdampak banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Sedangkan, rumah rusak berat akibat longsoran tanah sebanyak 45 unit, 3 unit rusak sedang dan 158 unit rusak ringan.
Selain itu juga 1.949 rumah, 10 fasilitas sosial dan fasilitas umum terendam banjir dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.
Kemungkinan korban bencana alam di daerah itu terus bertambah, karena sepanjang Senin (9/12) dilanda cuaca buruk.
“Kami belum melakukan perincian kerugian materi akibat bencana alam, karena masih dalam pendataan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra