Rwanda, Aktual.com – Sedikitnya lima pengungsi tewas dan 20 orang terluka di sebuah kamp di Rwanda, saat protes pemotongan jatah makanan berubah menjadi kekerasan. Bahkan sebanyak tujuh polisi juga terluka.

Sekitar 3.000 pengungsi telah berkemah di luar kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di kamp tersebut sejak Selasa. Pada Kamis, polisi mencoba untuk membubarkan mereka menggunakan gas air mata.

“Kami menggunakan kekerasan … kemarin siang setelah memperingatkan bahwa pasukan keamanan akan dikerahkan,” katanya.

“Mereka mulai melempari batu, pecahan logam dan 20 orang pengungsi terluka serta tujuh petugas polisi tewas. Lima dari pengungsi meninggal,” jelasnya.

Akibat peristiwa tersebut lima belas pengungsi berhasil ditangkap. Ada sekitar 500 pemrotes, sementara UNHCR menempatkan angka sekitar 700 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid