Jakarta, Aktual.co — Sedikitnya lima orang tewas dalam serangan Senin di pangkalan militer Mali dekat perbatasan Mauritania, kata sumber militer.
Sejumlah pria bersenjata masuk ke kamp di Nampala Senin pagi sebelum melepaskan tembakan, kata sumber dalam misi MINUSMA PBB di negara itu kepada AFP.
“Untuk saat ini saya tidak bisa mengatakan siapa yang tewas. Mereka semua mengenakan baju seragam militer,” kata sumber militer yang lain, dan menambahkan bahwa dua tentara Mali terluka kini sedang dirawat di rumah walikota.
Sumber PBB mengatakan pejuang tak dikenal berhasil masuk ke kamp “dengan relatif mudah” sekitar pukul 06.15 GMT dan mulai menembak, dengan pasukan Mali membalasnya kembali.
Pertempuran berlangsung selama lebih dari tiga setengah jam, dengan penyerang mundur pada pukul 11.00 GMT.
Seorang juru bicara kementerian pertahanan menegaskan, pertempuran di Nampala, 530 kilometer (330 mil) timur laut dari ibu kota Bamako.
“Posisi kami diserang dini hari tadi … Kita dihadapkan pada musuh dan bala bantuan sekarang sedang dikirim dari daerah tetangga ke Nampala,” katanya.
Di tempat lain, enam tentara Nigeria dari misi MINUSMA PBB terluka di timur laut pada Minggu, dengan orang-orang bersenjata juga membakar empat truk PBB.
Satu operasi militer yang dipimpin Prancis menghentikan pengambilalihan gurun utara negara Afrika barat yang luas itu pada Januari 2013, namun serangan sporadic masih terus terjadi.
Prancis telah membentuk 1.000 tentara di Mali utara sejak Operasi Serval sebagai bagian dari operasi kontra-terorisme yang lebih luas.
Operasi baru, yang disebut Barkhane, berlangsung di Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger dan Chad melibatkan total 3.000 tentara Prancis serta tentara dari negara-negara tetangga.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid