Jakarta, Aktual.co — Pada peluncuran buku ‘The 2015 Indepth Review of Indonesia’s Energy Policies’,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan International Energy Agency (IEA) memberikan lima rekomendasi reformasi di sektor energi Indonesia.

“Melalui sebuah buku, mereka membuat kritikan tajam terhadap kebijakan energi Indonesia,” ujar Menteri ESDM Sudirman di Oriental Mandarin, Jakarta, Selasa (17/2).

Lima kritikan tersebut yaitu Pertama, rekomendasi mengenai perbaikan institusi dan kebijakan di sektor energi Indonesia. Kedua membuat landasan hukum yang pasti, ketiga pembangunan infrastruktur energi, keempat mendorong energi terbarukan, kelima mengenai pembangunan domestik market untuk gas, yang selama ini lebih besar untuk diekspor.

Salah satu kemajuan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia yaitu pembangunan institusi pemerintah melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk sektor listrik.

“Energi terbarukan sudah ada, sedangkan untuk sektor gas kita baru menerapkan base komite yang menjadi lembaga,” ujar dia.

Untuk menjalankan semua program energi, Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah membutuhkan mitra dalam merealisasikan program-programnya.

“Indonesia akan butuh mitra melakukan reformasi di sektor energi, dan IEA ini bisa kita ambil best practice-nya untuk melakukan dialog,” pungkasnya.

Untuk diketahui, IEA merupakan forum yang menganalis mengenai kebijakan-kebijakan negara. Indonesia memang tidak masuk dalam forum tersebut, namun kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia di sektor energi menjadi perhatian besar bagi IEA.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka