Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai masuknya nama Sudirman Said dalam kabinet Kerja usungan Jokowi-JK sebagai Menteri ESDM sangat tidak tepat. Pasalnya, diyakini Sudirman Said merupakan sosok yang memiliki paham Neoliberal.
“Bagi kita agak gamang melihat dia masuk menjadi menteri ESDM. Mungkin untuk rekam jejak korupsinya dia clear meski pernah dikait-kaitkan dengan kasus pengadaan buku di badan rekonstruksi aceh. Tapi memang hanya dikaitkan belum sampai merujuk ke dia secara personal. Tetapi dia sangat dekat juga dengan Kuntoro Mangunsubroto yang kita kenal sebagai agen kepentingan asing di negeri ini,” kata Ray kepada Aktual.co, Senin (27/10).
Ia juga mengungkapkan, antara Sudirman dengan Kuntoro tidak hanya memiliki kedekatan secara emosional. Akan tetapi keduanya juga jelas memiliki kesamaan cara pandang yakni Neoliberal.
“Saya pikir kalau melihat kedekatan mereka bukan hanya kedekatan secara emosional, tapi juga kesamaan cara pandang neoliberal,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika dilihat dari nama-nama yang mengisi kabinet di sektor ekonomi, menunjukan bahwa Jokowi tidak dapat melepaskan diri dari orang-orang berpaham Neolib.
“Justru kalau kita lihat dari nama-nama di pos-pos ekonomi menunjukan bahwa Jokowi tidak dapat melepaskan diri dari orang-orang berpaham Neolib,” jelasnya.
“Jika pemegang kebijakannya orang neolib maka bagaimana kita bisa melepaskan kepentingan asing dari konstitusi kita. Karena dengan sendirinya dia akan mempertahankan UU yang saat ini dinilai pro akan kepentingan asing,” tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka