“Hal ini kami lakukan sebagai rasa keprihatinan yang mendalam atas sulitnya umat Islam yang akan menunaikan ibadah umrah ke tanah suci dalam melakukan rekam biometrik melalui VFS-Tasheel,” katanya.

Selaku pimpinan asosiasi, Joko menghimbau kepada anggota AMPHURI yang calon jamaah umrahnya mengalami hambatan dalam rekam biometrik melalui VSF- Tasheel agar menyampaikan permasalahannya kepada sekretariat DPP AMPHURI “agar selanjutnya akan dikoordinasikan dengan provider visa anggota AMPHURI untuk membantu,” jelasnya.

Di samping itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) agar melakukan komunikasi dan koordinasi dengan masing- masing mitra usahanya baik penerbangan, hotel, transportasi di Arab Saudi dan kontrak-kontrak lainnya untuk dilakukan penundaan dan penjadwalan ulang (reschedule) keberangkatan program umrah.

Hal ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terkena biaya pembatalan (cancellation) yang pada akhirnya akan berakibat merugikan masyarakat yang disebabkan karena rekam biometrik melalui VFS Tasheel.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid