Lingkar Temu Lestari
Lingkar Temu Lestari

Jakarta, Aktual.com – Kolaborasi strategis daerah menuju pengelolaan wilayah berkelanjutan merupakan inisiatif penting untuk mendukung implementasi berbagai kebijakan nasional terkait pembangunan berkelanjutan.

Lingkar Temu Lestari bersama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan jejaring mitra terkait, perwakilan kabupaten/kota menggelar Forum Komunikasi Nasional pertama yang dihadiri sejumlah kabupaten/kota seperti Kabupaten Sintang, Labuan Batu Utara, Musi Banyuasin, Sanggau, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, dan Sigi.

“Forum ini bertujuan untuk memfasilitasi inisiatif kabupaten/kota untuk mendorong percepatan pengelolaan wilayah berkelanjutan. Dalam forum komunikasi pertama ini telah disepakati beberapa prinsip dasar Lingkar Temu Lestari, yaitu kolaborasi, dampak nyata, dan keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan,” jelas Direktur Sekretariat Lingkar Temu Lestari, Gita Syahrani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (21/12).

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan Lingkar Temu Lestari punya potensi besar untuk mendorong pemberdayaan masyarakat desa khususnya di sektor pengembangan ekonomi dan energi bersih mengingat rasio elektrifikasi Kabupaten Sintang yang baru 36%. Kolaborasi juga perlu ditekankan pada usaha intensifikasi dan hilirisasi komoditas agar masyarakat merasakan langsung manfaatnya.

Sinergi dengan Lingkar Temu Lestari untuk mendukung pembangunan berkelanjutan termasuk upaya di tingkat nasional terkait regulasi, tata niaga, kelembagaan dan implementasi program sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) di dukung penuh oleh APKASI. Saat ini APKASI mulai bekerja sama dengan organisasi dunia, seperti UN, untuk mendorong agar SDGs terlaksana di tingkat kabupaten.

“Kita perlu dukung daerah dalam menangani berbagai isu strategisnya. Perlu sinkronisasi dan koordinasi bersama, baik oleh APKASI sebagai asosiasi pemerintah daerah maupun para mitra yang bisa mencarikan solusi supaya kabupaten dapat membangun secara berkelanjutan. APKASI berharap Lingkar Temu Lestari dapat menjadi jembatan dalam membangun solusi tersebut, agar dampak dirasa nyata oleh masyarakat kabupaten dan kabupaten itu sendiri,” jelas Sekretaris Eksekutif APKASI, M Rifqinizamy Karsayudha.

Berdasarkan kebutuhan dan program kabupaten, terdapat 10 program prioritas yang akan dikolaborasikan. Program tersebut antara lain, Pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut, Pengumpulan dan pengelolaan data strategis, Peningkatan kapasitas pekebun kecil swadaya (sawit dan karet), Perhutanan sosial & Non-Timber Forest Product (NTFP), Mekanisme fiskal & pengembangkan insentif, Resolusi konflik, Konservasi & restorasi, Energi & ketenagalistrikan, Penguatan kapasitas desa, Akses pendanaan untuk program prioritas kabupaten.

Langkah selanjutnya yang disepakati adalah proses penyusunan rencana aksi masing-masing Kabupaten sesuai visi bersama serta potensi program kolaborasi dengan jejaring mitra untuk kemudian diluncurkan menjadi Deklarasi Bersama Lingkar Temu Lestari pada Juni 2017 nanti.

Lingkar Temu Lestari merupakan kemitraan yang berbasis keanggotaan kabupaten/kota yang didukung oleh pemangku kepentingan sebagai mitra untuk mendorong percepatan pembangunan wilayah secara berkelanjutan – mengedepankan peranan kabupaten/kota untuk pembangunan daerah yang lestari yang menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka