Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo tetap tidak meralat pernyataannya bahwa ada pihak yang memanfaatkan Aksi Bela Islam II untuk kepentingan politik. Namun sayang, hanya Jokowi seorang yang tahu siapa orang.
Pasalnya, saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut ke ‘lingkaran Istana’, jawaban yang diberikan tidak menguak indentitas orang yang dimaksud Jokowi.
“Saya kira Presiden tahu siapa aktor politiknya,” singkat Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Prabowo, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (11/10).
Johan sendiri malah menjelaskan maksud pernyataan Jokowi ihwal aktor politik di balik Aksi Bela Islam II. Kata dia, yang dimaksud Jokowi bukan massa Aksi Bela Islam II ditunggangi aktor politik.
Menurutnya, pernyataan Jokowi mengarah kepada bentrokan antara aparat dengan massa aksi. “Maksud Presiden adalah letupan setelah Maghrib itu dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik. Jadi, bukan pendemonya yang ditunggangi aktor politik,” katanya.
“Bukan itu yang dimaksud Presiden. Tapi yang dimaksud adalah ada yang memanfaatkan situasi setelah Magrib itu,” imbuh mantan Juru Bicara KPK.
Pernyataan ihwal penunggangan Aksi Bela Islam II disampaikan Jokowi usai unjuk rasa di sekitara Istana Negara, Jumat (4/11), berakhit. Dalam pidatonya, mantan Wali Kota Solo ini menyesali adanya bentrokan antara massa aksi dengan aparat.
“Tapi saya menyesalkan kejadian ba’da Isya yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi,” papar Jokowi.
Pernyataan inilah yang kemudian dipertanyakan. Ada pihak yang meyakini bahwa tidak ada satu pun kekuatan politik yang bisa memobilisasi massa sebanyak Aksi Bela Islam II pekan lalu.
Laporan: M Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby