Dampak kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12/2018). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan setidaknya 168 korban meninggal akibat bencana tersebut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz.

Jakarta, Aktual.com – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyarankan agar sosialisasi dan pendidikan tentang mitigasi bencana di Tanah Air harus diberikan secara kontinyu dan berulang-ulang agar membudaya di masyarakat.

“Tidak bisa dilakukan hanya sekali saja. Sosialisasi hanya dilakukan sekali saja itu tidak cukup, harus dilakukan secara kontinyu,” kata peneliti dari Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Deny Hidayati di Jakarta, Kamis (27/12).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya di beberapa daerah rawan bencana, Deny menjelaskan sosialisasi yang dilakukan hanya sekali tidak membekas di masyarakat dan cenderung segera lupa.

Selain itu dia juga melihat kecenderungan sosialisasi dan pendidikan mitigasi bencana pada beberapa kejadian bencana hanya dilakukan pada saat setelah terjadi bencana.

Sosialisasi dan pendidikan itu hilang ketika pada masa tidak ada kejadian bencana.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid