Wahyudi menambahkan, kondisi ini diperburuk dengan budaya literasi yang belum begitu kuat.

“Tradisi membaca belum tumbuh, sudah ada era digital. Sementara kita hobi gosip kan. Akhirnya pelacakan informasi enggak pernah dapat, terlalu terfragmentasi kemudian ketika ada hoaks menilai itu sebagai kenyataan,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid