Medan, Aktual.com – Janji GM PT PLN Persero Wilayah Sumut, Dyananto, pada bulan Juni lalu saat memasuki bulan puasa yang menyebut pasokan listrik di Sumut dalam kondisi aman, ternyata hanya isapan jempol.

Pemadaman demi pemadaman masih saja terus terjadi di berbagai wilayah di Sumut. Kecaman dari masyarakat khususnya yang tengah menjalankan ibadah puasa pun terus mengalir.

Atas pemadaman itu, Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry pun memanggil pihak PLN Sumut, Rabu (8/7). Usai pertemuan, pihak PLN melalui Direktur Pengembangan PLN Nasri Sebayang menyatakan permintaan maaf atas pemadaman listrik, dengan dalih beban puncak yang meningkat.

“Kami minta maaf atas pemadaman yang terjadi. Beban puncak tahun ini sudah mencapai 1850 MW , meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Nasri dalam keterangan pers kepada wartawan.

Nasri mengatakan, kapasitas pasokan listrik Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW cadangan, yang pada dasarnya belum mencukupi (Baca: Wagub Sumut Ingatkan Tidak Ada Pemadaman Listrik Selama Ramadhan).

Pihaknya beralasan, defisit listrik Sumut saat ini salah satunya disebabkan 1 unit PLTU Nagan Raya yang sekarang dalam tahap first year inspection atau pemeriksaan tahun pertama setelah beroperasi, yang tepat jatuh pada bulan Ramadhan.

“Sudah menjadi ketentuan pembangkit, harus dihentikan operasionalnya untuk diperiksa dan dibongkar,” kilah Nasri.

Menurut Nasri, ideal cadangan listrik adalah 30% dari beban puncak yaitu minimal 550 MW. Sementara rata-rata pertumbuhan ketenagalistrikan di Sumut per tahun 6-7%, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan beban puncak (Baca: Meski Sudah Diingatkan, PLN Masih Padamkan Listrik di Medan).

“Beban puncak tumbuh 12 %, sementara pertumbuhan energi hanya 6-7%, makanya kita tetap perlu membangun pembangkit,” ujar Nasri.

 

Artikel ini ditulis oleh: