Jakarta, Aktual.com – Status siaga level III yang disandang Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), tidak mempengaruhi minat pendaki menuju kawah maupun puncak setiap akhir pekan.
Sebagaimana terpantau pada hari Sabtu-Minggu, baik pendaki yang berjalan kaki ataupun menumpang kendaraan bak terbuka duduk berkelompok di sekitar aula Katolik, Kelurahan Kakaskasen I, Kecamatan Tomohon Utara.
Ada juga kelompok lainnya yang mulai berjalan menuju ke akses masuk yang langsung menuju ke kawah ataupun puncak gunung, di hari Sabtu biasanya menjadi puncak ramainya kelompok-kelompok pemuda dan remaja melakukan pendakian.
Mereka biasanya hanya menghabiskan waktu semalam berkemah menikmati panorama alam dan dinginnya suhu menjelang subuh di gunung yang pernah bererupsi hebat pada Oktober 1991 dan Agustus 2011 ini.
“Kalau memang aktivitasnya lagi meningkat, pasti ada petugas yang ditempatkan ke sejumlah pintu masuk. Petugas ini yang nantinya akan melarang pendakian menuju kawah atau puncak,” kata Rocky Sugianto, pemuda asal Kabupaten Minahasa Utara yang sementara menunggu kendaraan pulang, Senin (4/7).
Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Farid Ruskanda Bina mengatakan, dengan status siaga level III Gunung Lokon seharusnya tidak ada aktivitas di radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah.
“Sangat diharapkan tidak ada pendakian menuju ke kawah atau puncak karena sangat membahayakan keselamatan pendaki apabila terjadi letusan tiba-tiba,” katanya.
Sejak pukul 00.00-06.00 WITA, petugas pos merekam satu kali tektonik jauh amplituda 40 milimeter berdurasi 100 detik serta mikrotremor/tremor menerus dengan amplituda 0,5-7 milimeter, dominan 0,5 milimeter.
“Direkomendasikan agar masyarakat ataupun pengunjung tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari pusat aktivitas kawah Tompaluan, Gunung Lokon,” ajaknya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka