Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Sukamta mengkritik keras Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) atas bermunculannya acara-acara di televisi yang dinilai tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Diantaranya beberapa kasus yang mencuat seperti penayangan perilaku banci dan penghinaan terhadap institusi negara.
“Salah seorang public figure sebetulnya sudah berhenti dari penampilan kebanci-bancian di televisi yaitu laki-laki dengan mengenakan atribut perempuan, setelah mendapat teguran keras dari KPI periode lalu. Tapi belakangan ini melalui akun medsosnya, dia menyatakan sudah siap tampil lagi dengan acara yang serupa di televisi. Ada apa dengan KPI yang sekarang? Sepertinya KPI lebih longgar dalam mengawasi penampilan tayangan yang menyerupai LGBT ini,” kata dia pada saat Rapat Dengar Pemdapat (RDP), ditulis Rabu (31/1).
Selain itu, Sukamta juga menyoroti kasus tayangan di sebuah televisi swasta yang menampilkan adegan game seseorang berseragam TNI memakan roti dengan tali yang diikatkan ke kaki para artis.
“Itu jelas pelecehan terhadap institusi negara! Sangat menyedihkan. Memang yang bersangkutan sudah meminta maaf, tapi di mana peran KPI dalam hal ini?” Tanya dia.
Sukamta meminta KPI bertindak tegas menjalankan peranannya terhadap pelanggaran yang marak terjadi.
“KPI ada untuk mengawal hal-hal seperti ini agar para pelaku jera serta memberi peringatan bagi yang lain agar tidak mengulangi kejadian serupa. Acara-acara seperti ini tidak ada unsur pendidikan atau pun kebudayaan. Lebih condong pada eksploitasi dan bahan olok-olokan semata,” pungkas dia.
Reporter: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka