Petugas gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban banjir bandang, di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (16/5). Sedikitnya 17 orang tewas dan empat orang lainnya hilang pada peristiwa banjir bandang yang terjadi Minggu (15/5). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/foc/16.

Cilacap, Aktual.com – Seorang warga Dusun Tambaksari RT 05 RW 05, Desa Sidengok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor.

“Korban meninggal dunia bernama Nurhaidin (21). Jenazahnya ditemukan pada pukul 10.30 WIB dan berhasil dievakuasi pukul 11.10 WIB yang selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara Catur Subandrio saat dihubungi dari Cilacap, Minggu (25/9).

Lebih lanjut, dia mengatakan tanah longsor yang menimpa rumah Sugianto (57), warga Dusun Tambaksari RT 05 RW 05, Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara, terjadi pada hari Minggu (25/9), pukul 07.00 WIB, yang dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak hari Sabtu (24/9), pukul 12.00 WIB hingga malam hari.

Saat longsor itu terjadi, kata dia, korban Nurhaidin yang merupakan anak dari Sugianto sedang memperbaiki saluran air di belakang rumah.

Tanpa disadari, lanjut dia, tanah tebing setinggi 15 meter dan lebar 40 meter yang berada di belakang rumah itu longsor dan menimbun rumah Sugianto beserta korban yang sedang memperbaiki saluran air.

Menurut dia, upaya pencarian korban melibatkan Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara dibantu relawan dan masyarakat sekitar.

“Terkait bencana tersebut, kami mengimbau masyarakat Banjarnegara untuk meningkatkan kewaspadaan karena berdasarkan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), musim hujan kali ini masih dipengaruhi La Nina sehingga curah hujannya diprakirakan lebih tinggi dari kondisi normal.”

Menurut dia, peningkatan kewaspadaan tersebut harus dilakukan karena sebagian besar wilayah Banjarnegara rawan bencana tanah longsor, dari kategori sedang hingga tinggi.

“Dari 20 kecamatan di Banjarnegara, 13 kecamatan di antaranya rawan longsor kategori sedang hingga tinggi,” katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga terus berupaya memperbanyak desa tangguh bencana guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di Kabupaten Banjarnegara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby