Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta negara-negara lainnya, merupakan salah satu strategi ekonomi yang diterapkan Donald Trump.

“Perang dagang ini hanya satu dari sekian strategi ekonomi Donald Trump. Jangan hanya lihat itu, harus lihat secara keseluruhan, paket ekonomi AS mementingkan Amerika duluan,” ujar Halim saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (18/7).

Menurut Halim, pemerintahan Trump melakukan perang dagang hanya untuk membatasi impor, tidak hanya dengan China tapi juga negara lain seperti Jepang, Meksiko, dan lainnya.

“Intinya mereka membatasi barang-barang impor supaya produksi dalam negerinya naik,” kata Halim.

Halim mengatakan, AS tidak takut apabila terjadi defisit fiskal akibat perang dagang itu, karena surat-surat berharga di AS tetap akan ada yang beli kendati anggaran negara tersebut defisit.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid