Jakarta, Aktual.com — Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Sulawesi Tengah akan mendiskualifikasi peserta yang berasal dari provinsi di luar Sulteng dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVI di Kabupaten Parigi Moutong, pada 9 Maret 2016 mendatang.
“Kalau kita temukan secara nyata dalam administrasi kependudukannya, kita akan diskualifikasi. Itu sudah komitmen bapak gubernur dan Kakanwil beberapa tahun sebelumnya, jadi kita tinggal mengamankan kebijakan itu, untuk kepentingan pembinaan generasi di Sulteng,” kata Sekretaris Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Sulteng, H. Nasrudin L. Midu, kepada wartawan, di Palu, Kamis (18/02).
Namun, kata dia, peserta yang berasal dari lintas kabupaten, berdasarkan hasil keputusan bersama dalam Rakor LPTQ lalu tidak dilarang. Asalkan dengan catatan ada surat rekomendasi dari LPTQ, dimana yang bersangkutan bermukim.
“Kalau masih dalam wilayah Sulteng, kita masih bolehkan tapi dengan catatan ada surat rekomendasi dari LPTQ deah asal. Misalnya dari Donggala mewakili Poso kemudian dari Kota Palu mewakili Sigi, karena mereka tidak lagi dipakai di Kota Palu atau cuman juara dua atau tiga, ditempat lain dia juara satu ini dibolehkan,” jelas Nasrudin.
Sementara itu Pemkab Parigi Moutong menyatakan tidak akan menggunakan peserta (qori dan qoriah) transferan atau bayaran pada MTQ mendatang.
Ketua I LPTQ Kabupaten Parimo Sudirman Tjora mengatakan peserta yang ikut dalam MTQ merupakan jebolan atau juara dari pelaksanan MTQ tingkat Kabupaten Parimo yang dilaksanakan di Kecamatan Taopa beberapa waktu lalu.
Seluruh peserta berjumlah 52 orang. Pelatihan bagai peserta MTQ tersebut akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama pada Desember 2015, tahap kedua bulan Januari 2016 dan tahap ketiga pada bulan Februari 2016.
Di tempat terpisah Pemerintah Kota Palu ikut menurunkan 48 peserta yang siap bertanding pada MTQ tingkat Sulteng, pada 9 Maret 2016.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Palu Abd Khair Mahmud mengemukakan di Palu, Minggu, kafilah Kota Palu tersebut akan bertanding di bidang tilawah, hifdzil, hafalan, khat atau dekorasi, fahmil dan syahril Quran.
“Mereka telah dilatih selama beberapa bulan dan optimistis menjadi yang terbaik pada MTQ nanti,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara