LED panel (Foto: Istimewa)
LED panel (Foto: Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di tingkat global dan nasional mengingatkan bahwa industri yang menghasilkan beragam produk elektronik harus transparan dan mengutamakan kesehatan bagi para pekerjanya yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya.

“Para pekerja dan keluarganya membayar biaya yang menyakitkan untuk penggunaan bahan kimia beracun dalam proses produksi elektronik. Biaya-biaya ini seharusnya dibayar oleh pihak industri,” kata perwakilan Supporters for Health and Rights of People in Semiconductor Industry, Jongran Lee, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu (1/7).

Menurut Jongran Lee, berbagai produk industri elektronik seharusnya dirancang dan diproduksi dengan cara-cara yang menghilangkan potensi bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Ia mengemukakan, pihaknya telah menghasilkan film “Stories from the Clean Room”, dokumenter yang ditampilkan pada tahun 2017 yang mengungkapkan pelanggaran-pelanggaran HAM dan kesehatan dalam industri elektronik, menyoroti praktik-praktik industri beracun untuk audiens di seluruh dunia.

Film tersebut menampilkan kesaksian 23 orang yang hidupnya telah hancur oleh penyakit dan kematian akibat dari paparan bahan kimia beracun ketika bekerja membuat layar LCD dan chip yang digunakan pada perangkat elektronik.

Sementara itu, Ashov dari Greenpeace menyatakan bahwa film tersebut mengungkapkan biaya yang sangat mahal bagi kesehatan manusia di balik model bisnis elektronik yang mengutamakan keuntungan jangka pendek.

Film itu, ujar dia, juga memberi peringatan bagi sektor elektronik bahwa mereka masih mempunyai banyak pekerjaan rumah untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja, dengan mengidentifikasi, membuka, dan mengeliminasi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi mereka Organisasi-organisasi untuk kepentingan publik di 20 negara dimana manufaktur dan penggunaan perangkat elektronik sedang berkembang akan menayangkan film ini untuk meningkatkan kesadaran tentang pekerja elektronik Korea Selatan dan bahaya yang dihadapi pekerja di pasar berbagai kawasan baru.

Dalam film tersebut, berbagai orang menceritakan penyakit-penyakit serius, seperti leukemia, limfoma, tumor otak, sklerosis pada banyak bagian, dan infertilitas dan berbagi kisah mereka tentang paparan kimia yang biasa terjadi dalam proses produksi elektronik.

Bahan kimia beracun yang digunakan di industri elektronik antara lain solvent/pelarut, logam berat, polutan organik persisten, seperti penghambat nyala (flame retardants), endocrine disruptors, dan senyawa-senyawa karsinogenik, mutagen, dan bahan-bahan beracun yang mengganggu sistem reproduksi dan perkembangan di dalam tubuh manusia.

Di Korea Selatan, sebuah penelitian ilmiah mengungkapkan tingginya angka aborsi spontan dan gangguan menstruasi di kalangan pekerja mikroelektronik pada perempuan dalam rentang usia 20 hingga 39 tahun.

“Telepon seluler dan komputer digunakan setiap hari oleh miliaran orang, tapi hanya sedikit orang yang menyadari bahwa bahan kimia berbahaya digunakan atau masalah kesehatan dan keselamatan kerja, terjadi di dalam proses produksi perangkat elektronik,” kata Senior Technical Advisor LSM IPEN, Joe DiGangi. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka