Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Teguh Surya menuturkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus lebih condong kepada pencegahan bukan penanganan atau pemadaman saat kebakaran terjadi untuk mengurangi kerugian yang lebih besar.
“Sebenarnya kalau ‘mindset’ (pola pikir) pemerintah masih memadamkan api, kejadiannya akan terus berulang dan semakin meluas, tapi kalau ‘mindset’-nya diubah dalam konteks pencegahan sudah dimulai dengan dibentuknya BRG (Badan Restorasi Gambut) maka antisipasi bisa menjadi lebih baik,” katanya, Senin (11/3).
Menurut dia, dari beberapa dekade penanganan karhutla hingga saat ini, metode penanganan karhutla sama saja dan tidak ada improvisasi atau pembaruan.
“Harusnya setelah hampir tiga dekade ini, tentu ada terobosan baru terkait penanganan karhutla maupun komitmen,” ujarnya.
Dari segi komitmen, Teguh menuturkan sejak awal 2016 sudah ada kemajuan dengan dibentuknya BRG dengan target lahan restorasi seluas dua juta hektare.
Artikel ini ditulis oleh: