Warga diungsikan menggunakan perahu tradisional saat banjir merendam Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Senin (8/2). Data BPBD Limapuluhkota, banjir akibat curah hujan tinggi tersebut merendam belasan kilometer jalan Sumbar- Riau yang berada di dua nagari, serta merendam sedikitnya 1.000 rumah sehingga membuat sekitar 5.000-an warga diungsikan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/16.

Bojonegoro, Aktual.com – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan banjir akibat luapan Bengawan Solo di Bojonegoro stabil dengan ketinggian air 14,66 meter (siaga II), Selasa pukul 06.00 WIB.

“Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro stabil dalam tiga jam terakhir,” kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom.

Namun, lanjut dia, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, di daerah hulunya, ketinggian air sudah turun dalam waktu bersamaan 26,07 meter.

“Ketinggian air di Karangnongko, tertinggi sempat mencapai 28,17 meter. Ketinggian air di Ndungus Ngawi, juga sudah mulai turun di bawah siaga banjir,” ujar dia.

Sebaliknya, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilirnya, di Tuban, Lamongan dan Gresik, dalam beberapa jam mendatang masih akan merambat naik.

Ketinggian air mulai Babat, Laren/Plangwot, Karanggeneng dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 7,77 meter (siaga II), 5,45 meter (siaga II), 4,16 meter (siaga II) dan 1,85 meter (siaga I).

“Sepanjang air laut tidak pasang, surutnya air banjir Bengawan Solo di Bojonegoro bisa cepat,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara