Kondisi kebakaran yang melanda Gunung Lawu terlihat dari kawasan Perkebunan Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, (25/8). Kebakaran di Gunung Lawu yang berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut pertama kali muncul pada Kamis (20/8) siang kian meluas dan hingga kini belum bisa dipadamkan. ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww/15.

Semarang, Aktual.com – Luasan lahan hutan di Provinsi Jawa Tengah yang terbakar selama 2015, diperkirakan terus bertambah karena kebakaran hutan di beberapa daerah masih belum bisa dipadamkan.

“Hingga saat ini luasan hutan di enam gunung di Jateng yang terbakar sudah mencapai 1.081,03 hektare,” kata Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah Bowo Suryoko di Semarang, Selasa (27/10).

Ia menjelaskan bahwa rincian luasan hutan yang terbakar itu adalah 169,38 hektare hutan di Gunung Merapi, 140 hektare di Gunung Merbabu, 339,85 hektare di Gunung Sindoro-Sumbing, 334 hektare di Gunung Lawu, dan 61,8 hektare di Gunung Slamet. “Khusus kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Lawu, kemungkinan masih bertambah luasnya karena proses pemadamannya belum selesai,” ujarnya.

Menurut dia, kebakaran hutan yang berada di lereng-lereng gunung itu terjadi hampir setiap tahun, tapi pihaknya tidak bisa begitu saja terjun melakukan pemadaman, sebab masing-masing hutan dikelola oleh beberala pihak seperti Balai Taman Nasional atau Perum Perhutani.

“Kendati demikian, penyebab kebakaran hutan pada musim kemarau sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar,” katanya.

Ia menilai bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masih rendah sehingga menyebabkan kebakaran di kawasan hutan, baik disengaja maupun tidak.

Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan di Jateng, Dinas Kehutanan Jateng merasa perlu menambah jumlah personel polisi hutan agar dapat bekerja secara optimal.

“Jumlah polisi hutan di Jateng sekarang hanya 2.900 personel yang bertugas mengawasi 647 ribu hektare hutan, sedangkan idealnya adalah 6.000 personel sehingga perlu penambahan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: