Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menjawab pertanyaan wartawan seusai menemui Pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/1). Kedatangannya ke KPK guna membicarakan sejumlah hal seperti kerjasama antara pihaknya dengan KPK dan Dirjen Pajak perihal peningkatan pembayaran pajak, serta menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang menyatakan komitmennya mendukung tugas KPK. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Kasus penangkapan penjual kaos band yang ada gambar ‘palu-arit’ oleh Mabes Polri dan Kodam Jaya, sepertinya membuat gerah Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan.

Menurut Luhut, tindakan aparat menangkap penjual dan pemakai kaos palu arit sebagai tindakan yang agak berlebihan. Aparat diminta bisa lebih selektif dalam bertindak.

“Kalau ada satu atau dua kasus, ini juga bisa jadi tren anak muda juga. Lihat-lihatlah (dalam bertindak), jangan berlebihan,” kata Luhut di Jakarta, Senin (9/5).

Kendati begitu, Luhut memastikan jika pemerintah tetap memerhatikan fenomena yang terjadi. “Bukan hanya komunis. Tadi saya bilang sama pak Kapolri kalau ada ormas yang tidak sesuai Pancasila juga akan ditindak,” ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, hanya karena menjual kaos band thrash metal asal Jerman, Kreator, seorang pemilik toko di Blok M diamankan di Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (8/5).

Yang dipermasalahkan, kaos bergambar cover video dokumenter Kreator saat manggung di Berlin tahun 1990 berjudul ‘At the Pulse of Kapitulation’ itu menampilkan gambar Palu Arit. Logo yang masih jadi ketakutan massal di Indonesia karena dikait-kaitkan dengan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).

Untuk urusan gambar kaos ini, sampai diturunkan sebuah operasi gabungan antara intel Kodam Jaya dengan Ditresintel Polda Metro Jaya untuk amankan pemilik toko berinisial MI. Sambil tidak lupa, selusin kaos bergambar sama ikut dibawa dari dua toko di Blok M. Alasannya, sebagai barang bukti tentunya. (baca: Jual Kaos Band Thrash Metal ‘Kreator’, MI Diangkut Intel Kodam)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara