Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Penasehat Negara Tiongkok Yang Jiechi, di Beijing, Selasa (26/4).

Dalam pertemuan itu seperti dikutip dalam siaran pers dari Humas Kemenkopolhukam menyebutkan situasi terakhir di perairan Laut China Selatan menjadi bahasan dalam dialog keduanya.

Indonesia dan Tingkok sepakat untuk saling menghargai kedaulatan kedua negara diwilayah tersebut. Luhut juga mengatakan Tiongkok akan mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia diberbagai bidang. Mulai dari pertanian, kelautan, pertahanan dan sejumlh bidang lainya.

Selain menggelar pertemuan dengan Mr Yang, Luhut juga bertemu dengan 11 perusahaan infrastruktur besar di Tiongkok. Mereka adalah konsorsium yang tengah menanamkan investasi besar di Indonesia seperti Powerchina International Group Limited, sudah berinvestasi sebesar 5 miliar dolar AS di Indonesia. Ada pula yang sudah berinvestasi di proyek Jatigede, Asahan, jembatan Suramadu juga proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pada kesempatan itu, mereka juga mendengar penjelasan dari Menteri Luhut tentang kondisi keamanan, program pembangunan, dan peluang berinvestasi di Indonesia, dan terbukanya peluang baru di Indonesia, termasuk di Papua.

Gubernur Papua Lukas Enembe turut menjelaskan peluang investasi di wilayah Papua, terutama di bidang infrastruktur.� Menteri Luhut dan Gubernur Lukas Enembe mengajak para pengusaha Tiongkok untuk datang ke Indonesia dan melakukan investasi. Mereka berjanji akan menyediaan iklim investasi yang baik bagi para pengusaha Tiongkok. Perwakilan perusahaan China yang hadir dalam pertemuan itu tampak amat antusias tentang prospek berinvestasi di Indonesia.

Pertemuan ini dihadiri juga oleh Duta Besar RI untuk China Soegeng Rajardjo.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara