Ia menambahkan pencabutan masa tanggap darurat itu bisa memberikan keuntungan lain, yaitu kemungkinan pencabutan larangan berkunjung (travel warning) ke Bali.

“‘Travel warning’ itu didapat karena ada tanggap darurat. Jadi, klau tanggap darurat ini kita cabut, ‘travel warning’ itu juga saya kira akan dicabut,” katanya.

Dengan demikian, dia mengharapkan kondisi pariwisata di Bali dapat normal kembali meski Gunung Agung masih berstatus Siaga IV atau Awas.

Namun, status Awas tersebut hanya berlaku pada radius 8 hingga 10 km dari Gunung Agung. Di luar area tersebut, semua aktivitas di wilayah Bali masih berjalan normal sehingga aman untuk aktivitas kunjungan wisatawan.

Untuk itu, Luhut merasa optimistis penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua dapat berlangsung sesuai rencana pada bulan Oktober 2018.

Ant

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara