Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia Luhut Binsar Pandjaitan menepis penilaian publik terhadap kondisi perekonomian nasional. Menurutnya, situasi perekonomian Indonesia tidak seperti yang dibayangkan sejumlah pihak.

“Kalau anda lihat keadaan ekonomi kita, tidak sejelek yang dibayangkan orang. Kepercayaan konsumen pada pemerintah saat ini membaik,” katanya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penyerapan Anggaran, Pemekaran Daerah, Pilkada Serentak dan Konsolidasi Kesbangpol Tahun 2015 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (3/9).

Diungkapkan dia, kondisi perekonomian yang dihadapi pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2012 lalu. Dimana trennya sudah mengalami perlambatan dan terus menurun. 

Luhut juga meluruskan anggapan publik bahwa nilai tukar rupiah tengah tertekan oleh dolar Amerika. Yang ada, nilai tukar rupiah bukan melemah, melainkan nilai tukar dolar yang menguat.

“Memang betul rupiah tertekan. Sebenarnya bukan rupiah melemah, tapi dolar (Amerika Serikat) menguat,” jelasnya.

Dalam situasi demikian, pemerintah Indonesia tidak serta-merta menyalahkan kondisi perekonomian global yang tidak menentu. Sebagai langkah antisipatif, pemerintah berkomitmen mengubah paradigma perekonomian, dari yang berbasis komoditas menjadi industri.”Perubahan ini dilakukan, kalau kita mau pertumbuhan ekonomi mencapai 8-9 persen dalam kurun waktu 15 tahun ke depan,” demikian Luhut.

Artikel ini ditulis oleh: