Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menjawab pertanyaan wartawan seusai menemui Pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/1). Kedatangannya ke KPK guna membicarakan sejumlah hal seperti kerjasama antara pihaknya dengan KPK dan Dirjen Pajak perihal peningkatan pembayaran pajak, serta menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang menyatakan komitmennya mendukung tugas KPK. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com — Faktor ekonomi diduga sebagai pemicu marahknya aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia. Demikian dikatakan oleh Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, di Makassar, Rabu (3/2).

“Satu dari sekian pelaku penembakan dan terorisme di Thamrin itu karena faktor ekonomi dan ini harus menjadi perhatian dari pemerintah,” ujar Luhut.

Faktor ekonomi menjadi perhatian, lantaran salah satu pelaku bom Sarinah berasal dari warga yang berekonomi bawah. Selain memprioritaskan ekonomi, pemerintah juga menginstruksikan pendekatan agama.

Upaya itu berupa “soft approach” dengan penyuluhan agama dari para ulama. Sedangkan untuk determinasi atau penyelesaian yang cepat dilakukan dengan hard approach yang dilakukan aparat keamanan. Kerja sama aparat ditingkatkan untuk melakukan pemantauan wilayah.

Luhut mengaku, ISIS masuk ke Indonesia untuk melakukan provokasi dengan kekerasan. ISIS melakukan manajemen kebiadaban dengan memberikan doktrin Islam garis keras.

“Ini harus menjadi perhatian. ISIS mempunyai dukungan dana yang besar dan berdasarkan data tahun 2015 itu jumlah individu yang bergabung di ISIS sangat besar meningkat drastis,” katanya.

Kendati demikian, lanjut Luhut, gerakan radikalisme yang pro ISIS tersebut juga tidak kompak. Sebab, masing masing memiliki jaringan dan misi tersendiri.

Pemerintah pun tengah melakukan penyempurnaan aturan, sehingga kewenangan aparat lebih jelas dalam menyelesaikan persoalan terorisme ini.

Selain itu, Luhut didampingi para Panglima Komando Utama (Pangkotama), Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar, Kajati Sulselbar Hidayatullah dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memuji kemajuan kota ini.

Dalam pertemuan akbar antara masyarakat, pemerintah, TNI dan Polri di Celebes Convention Center (CCC) Makassar itu, Luhut senang berada di tengah-tengah belasan ribu orang yang memperlihatkan kekompakannya itu.

“Saya tidak menyangka ternyata antusiasme semua masyarakat sangat besar dan jumlahnya di luar dari dugaan saya,” katanya.

Luhut mengaku kagum dengan kekompakan dan persatuan seluruh elemen masyarakat yang terlihat di Makassar. Ia yang awalnya memprediksi kegiatan ini hanya akan diikuti 500 orang, tetapi jumlahnya mencapai belasan ribu.

Dia pun tak henti-hentinya memuji kepemimpinan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang mampu mengorganisir warga dan menyiapkan kegiatan yang begitu istimewa.

Bagi mantan Kepala Staf Kepresidenan ini, mengorganisasi masyarakat yang sedemikian banyaknya untuk hadir dalam suatu pertemuan seperti ini bukanlah hal yang mudah. Kecuali, jika pemimpin-pemimpin yang ada mulai dari gubernur, wali kota dan bupati juga kompak.

“Mengumpulkan orang sebanyak ini tidak mudah, tetapi kekompakan dan kehangatan justru terlihat bersama para kepala daerahnya,” kata Luhut.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara