Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan

Jakarta, aktual.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta China untuk meringankan beban sewa atau leasing pesawat milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Untuk mendapatkan keringanan tersebut dirinya sudah bertemu dengan perwakilan dari Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Aviation Co. Ltd.

Adapun, ICBC Aviation ini merupakan anak usaha dari ICBC Financial Leasing Co. Ltd. Perusahaan tersebut bertindak sebagai lessor (pemberi sewa) kepada beberapa unit pesawat yang dimiliki oleh Garuda.

Memang, Luhut tak menyebut jenis pesawat yang disewa Garuda Indonesia dari ICBC. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Garuda Indonesia menandatangani dokumen perjanjian kerja sama pendanaan lima pesawat Boeing 777-300 ER dan enam pesawat Airbus A320 dengan ICBC pada 2013 lalu.

Nilai kerja sama pendanaan mencapai US$1,7 miliar. “Iya, kami sudah bertemu (membahas keringanan beban sewa pesawat),” jelas Luhut, seperti dikutip dari CNN Indonesia di Jakarta, ditulis Minggu (28/7).

Di dalam pertemuan itu, Luhut mengatakan pemerintah meminta restrukturisasi pembayaran sewa pesawat dengan tenor sepanjang 20 tahun. Restrukturisasi tersebut diharapkan bisa membuat perusahaan menghemat biaya sewa sebesar US$35 juta atau Rp490,15 miliar (kurs Rp14.004 per dolar AS).

Menurut laporan keuangan Garuda Indonesia per Desember 2018, beban sewa dan charter pesawat pada tahun itu mencapai US$1,08 miliar atau naik dari tahun lalu US$1,06 miliar.

“September nanti kami minta restructure payment,” papar dia.

Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa sewa pesawat merupakan persoalan penting yang membebani keuangan perusahaan pelat merah tersebut. “Garuda sudah ada masalah dari dulu, saya sampaikan ada masalah pesawat, efisiensi lalu harga minyak sampai pajak penghasilan,” ujar Luhut awal bulan lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin