Pembina Cakra 19 Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan memberikan sambutan saat acara deklarasi dukungan Capres-Cawapres Pasangan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin di Jakarta, Minggu (12/8). Dukungan tersebut untuk mengusung kembali Jokowi dan pasangannya Ma'ruf Amin sebagai presiden serta wakil presiden periode 2019-2024. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, menyebut pertemuannya dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Kamis petang (7/11), sebagai ajang untuk “bernostalgila”.

“Masak saya harus cerita ke kamu, kita bernostalgila,” kata Pandjaitan sambil tertawa menjawab pertanyaan awak media, di Jakarta, Jumat (8/11).

Keduanya merupakan perwira TNI AD yang pada masa dinas aktifnya menghabiskan karir mereka di Komando Pasukan Khusus TNI AD.

Di antara medan bhakti legendaris Komando Pasukan Khusus TNI AD yang terjadi pada masa-masa aktif mereka adalah pembebasan sandera di pesawat terbang Garuda Indonesia, Woyla, nomor penerbangan GA 201, di Bandara Internasional Don Mueang, Bangkok, pada 28 Maret 1981.

Ia tidak menjelaskan lebih jauh soal pertemuannya dengan juniornya di Akademi Militer itu.

Prabowo, seusai pertemuannya dengan Pandjaitan, Kamis, mengaku datang untuk meminta masukan soal masalah pertahanan.

Prabowo yang datang ke kantor Pandjaitan di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (7/11), mengatakan Pandjaitan itu adalah seniornya baik di TNI maupun di pemerintahan.

“Beliau senior saya, beliau juga menko di bidang maritim. Tentunya saya minta saran, minta pemikiran beliau,” katanya.

Prabowo memang sedang melakukan safari, alias berkunjung ke semua menteri. Menurut dia, kunjungan itu dia lakukan untuk menggali masukan di bidang pertahanan yang kini jadi tanggung jawabnya.

“Saya sedang keliling ke semua menteri, ke semua satu-satu nanti saya minta masukan masalah pertahanan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan