Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Stasiun MRT Sisingamangaraja di Jakarta, Selasa (5/12). Progres pembangunan proyek MRT Jakarta sudah mencapai angka 86,12 persen. Diyakini target penyelesaian hingga 90 persen di akhir tahun dapat tercapai. Percepatan pengerjaan proyek moda raya terpadu tersebut salah satunya dipicu oleh kedatangan rangkaian kereta MRT Jakarta yang dijadwalkan mulai menjalani berbagai uji coba di Jepang pada 18 Desember 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan para pemangku kepentingan di China soal Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang masih berlangsung.

“Targetnya selesai 2020, lebih lambat sedikitlah daripada target awal. Biasa kok kalau ada proyek lebih lambat sedikit daripada target awal,” kata Luhut di Beijing, Sabtu (14/4).

Selama ini para pejabat dan media di China terus menaanyakan kelangsungan teknologi kereta api cepat di Indonesia.

Proyek kereta api cepat tersebut menjadi kebanggaaan China atas keberhasilannya mengekspor teknologi. Jaringan Jakarta-Bandung merupakan proyek kereta cepat China yang pertama kali diekspor keluar negeri.

Menurut Luhut, ada beberapa struktur dalam proyek tersebut yang sedang diperbaiki lagi oleh China dan Indonesia.

“Kalau pembebasan lahan sampai sekarang sudah mencapai 60 persen dan akan terus diupayakan peningkatannya,” ujarnya.

Dari sisi teknis dan studi kelayakan, lanjut dia, sudah tidak ada masalah lagi dengan proyek tersebut.

“Saya kira dalam kunjungan PM Li (Perdana Menteri China Li Keqiang) ke Indonesia nanti juga akan membahas soal itu,” kata Jenderal Purnawirawan TNI itu.

Dalam rangkaian kunjungan kerja ke China pada 12-14 April 2018, Luhut bertemu dengan Perdana Menteri Li Keqiang, Penasihat Pemerintah sekaligus Menteri Luar Negeri Wang Yi, dan sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan (Mofcom), Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (NDRC), Bank Pembangunan China, serta para pengusaha setempat. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka