Jakarta, Aktual.com — Para siswa SMP Negeri 10 Kota Magelang, Jawa Tengah, mendapat pelajaran menciptakan karya seni mural atau lukisan dinding dengan memanfaatkan tembok sekolah setempat.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Senin (24/8), memberikan apresiasi terhadap kebijakan sekolah itu yang mengajarkan seni mural karena bisa mengantisipasi aksi vandalisme di tempat umum.

“Upaya tersebut bisa mengantisipasi aksi corat-coret liar atau vandalisme yang kerap dilakukan di tempat umum,” katanya saat meninjau karya seni mural siswa tersebut.

Ia mengatakan karya mural memberi inspirasi kepada banyak orang untuk tidak melakukan aksi vandalisme.

“Seni mural bisa menginspirasi semua orang untuk tidak melakukan corat-coret di sembarang tempat. Apalagi coretan itu, sering menampilkan tulisan atau gambar yang kurang sopan,” kata Sigit.

Ia mengatakan vandalisme mengganggu keindahan kota, akan tetapi sebenarnya aksi tersebut bisa diantisipasi dengan upaya edukasi dan sosialisasi dampak buruk vandalisme bagi pemandangan kota.

Ia menyatakan dukungan terhadap semua sekolah untuk melakukan upaya pembelajaran seni mural secara berkelanjutan kepada siswa, agar mereka makin menyadari pentingnya menjaga keindahan dan kebersihan kota.

“Kami akan kaji, agar ruang kosong di sejumlah sudut kota bisa dimanfaatkan untuk tempat berkreasi seni mural,” katanya.

Guru seni rupa SMP Negeri 10 Kota Magelang M Farhan mengaku senang jika pemerintah kota setempat benar-benar menfasilitasi para pecinta seni mural untuk berkreasi.

Selama ini, pihaknya memberikan tugas ujian praktik siswa kelas III untuk membuat karya seni mural di dinding sekitar sekolah.

“Kami latih seni mural agar mereka bisa lebih terarah menyalurkan hobinya,” ujarnya.

Ia mengharapkan, pemkot menyelengarakan lomba mural antarpelajar karena bermanfaat melatih bakat para pecinta mural dan mengurangi aksi vandalisme di Kota Magelang.

Artikel ini ditulis oleh: