Jakarta, Aktual.com — Pameran lukisan tentang Pondok Pesantren dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama akan menjadi acara puncak peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta, besok Kamis (22/10).
“Selama ini, lukisan-lukisan bertema Pesantren sangat jarang mendapat perhatian. Pesantren hanya dilihat sebagai lembaga pendidikan, yang tidak banyak menampilkan narasi estetik maupun keindahan dalam khazanah tradisinya. Padahal, Pesantren juga memiliki khazanah kesenian yang kaya, di antaranya dalam tembang, syair dan lukisan,” demikian kata Ubaidillah dari NU Gallery di Jakarta, Rabu (21/10).
Pada pameran lukisan tersebut, NU Gallery akan menampilkan karya-karya istimewa KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Munawir, Toto Ms, dan KH Zawawi Imron.
Bahkan, pelukis Toto Ms menggarap karya istimewa bertajuk “Hadratus Syaikh” yang merupakan karya lukisan sosok KH Hasyim Asyari yang menjadi guru para santri di Nusantara.
Di sela-sela acara pameran, Zawawi Imron juga akan membawakan puisi “Resolusi Jihad” dan melukis ekspresif dalam waktu 10 menit di Tugu Proklamasi.
Puisi Zawawi itu merupakan perenungan atas perjuangan para Ulama Pesantren dalam membela tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebenarnya lukisan-lukisan bertema pesantren itu luar biasa, mengandung nilai keindahan yang khas. NU Gallery, berusaha menjadi pionir untuk mengenalkan karya lukis yang lahir dari tradisi pesantren,” demikian kata pria yang akrab disapa Ra Ubaid itu.
Rangkaian Hari Santri diawali dari kirab para santri dari Surabaya menuju Jakarta. Kirab itu untuk memperingati perjuangan Ulama pada momentum pertempuran di Surabaya pada 22 Oktober-10 Nopember 2015.
Hari Santri Nasional yang akan diperingati setiap tanggal 22 Oktober sudah ditetapkan oleh Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden (Keppres) yang disandarkan pada momentum sejarah berupa fatwa KH Hasyim Asyari yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad”.
Rute kirab itu melalui beberapa kota di pesisir Pulau Jawa, mulai dari Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Cirebon, Karawang, hingga berakhir di Jakarta.
Pada rangkaian kirab, rombongan peserta “sowan” kepada beberapa ulama, di antaranya KH Maimun Zubair (Sarang, Rembang), Gus Mus (Rembang), dan KH Dimyati Rois (Kendal).
Pada bagian akhir acara, NU Gallery yang mendapat kepercayaan dari PBNU akan melelang lukisan-lukisan bertemakan Pondok Pesantren dan Ulama NU itu.
Artikel ini ditulis oleh: