Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana menyambangi Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi pengadaan printer dan scanner, di sejumlah sekolah menggunakan APBD Perubahan 2014.

Namun, kedatangan pria yang akrab disapa Haji Lulung itu tidak tangan kosong. Kali ini dia datang dengan membawa sejumlah dokumen terkait penyelewengan dana di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lulung mengatakan, dokumen yang dibawanya itu merupakan hasil evaluasi anggaran perubahan dari Kementerian Dalam Negeri yang dikeluarkan Dirjen Keuangan Daerah. Dokumen itu akan diserahkan Lulung ke penyidik Bareskrim.

“Saya akan serahkan. Saya akan bantu polisi. Karena selama ini kagak dikorek-korek. Jadi rentetan korupsi di Jakarta, ya di sini (dokumen yang dibawa) cikal bakalnya,” kata Lulung di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/2).

Dijelaskan Lulung, salah satu penyelewengan yang ada dalam dokumen tersebut adalah pembelian lahan rumah Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Politikus PPP itu membantah jika pembelian itu sesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

“Dianggarkan Rp 800 miliar dalam kgiatan pembelian rumah sakit Sumber Waras khusus kanker pada SKPD Dinkes. Bohong itu, di KUPPAS, tidak ada (anggaran beli lahan RS Sumber Waras),” terangnya.

Dia menuding jika Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alis Ahok telah melakukan pembiaraan terhadap sejumlah persoalan dugaan rasuah di lingkungan Pemprov DKI. Termasuk, pembelian lahan RS Sumber Waras tersebut.

“Makanya saya bilang Gubernur yang tercinta Pak Ahok, melakukan pembiaran terhadap persoalan-persoalan ini,” demikian Lulung.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby