Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (persero) mengatakan akan menyalurkan jatah bahan bakar minyak (BBM) bersubsi di setiap bulan kepada nelayan sebesar 25 ribu liter setelah meluncurkan kartu BBM nelayan.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, kartu BBM nelayan ini berupa sistem debit pembelian BBM bersubsidi untuk nelayan. Setiap satu kapal mendapat satu kartu untuk setiap pembelian BBM bersubsidi dengan jatah 25 ribu liter.

“Satu kapal satu kartu, jatahnya setiap bulan 25 ribu liter, saat beli BBM PSO (bersubsidi) pakai kartu BBM Nelayan. Bisa cek kuota juga,” kata Hanung saat peluncuran Kartu BBM Untuk Nelayan di Cilincing, Jakarta, Selasa (25/11).

Menurutnya, melalui kartu tersebut dapat diketahui dengan pasti konsumsi BBM bersubsidi untuk nelayan dan penyaluran BBM juga bisa tepat sasaran.

“Di sini kita bisa kontrol juga sisa kuotanya, misal 25 ribu liter, pada tanggal 25 sisanya 4 ribu liter kemudian diambil 5 ribu, jelas tidak bisa, BBM PSO untuk nelayan bisa tepat,” ujar dia.

Ia menerangkan, setiap transaksi dapat dipantau secara langsung melalui server Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Saturan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pertamina dan BRI.

Sebagai informasi, untuk memperoleh Kartu BBM Nelayan, para nelayan cukup membuka rekening tabungan BRI yang selanjutnya mendaftarkan kartu tersebut kepada SKPD Suku Dinas Perikanan dan Kelautan untuk memperoleh kuota BBM. Dalam kartu BBM nelayan akan terdata nama pemilik, nama kapal, dan kuota bulanan, sehingga penggunaan kartu dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mendata kembali jumlah kapal nelayan sekaligus sebagai dasar penetapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka