Jakarta, Aktual.com — Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kota Tangerang Selatan, Muhammad Azis angkat bicara terkait pernyataan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, terkait rencana pembangunan yang belum terealisasi di Kota Tangerang Selatan, Banten.
Menurut Azis, apa yang disampaikan oleh Zaki dianggap keliru, pasalnya tolak ukur yang dipakai adalah revitalisasi pasar Ciputat. Padahal, lanjut dia, dalam argumennya, dia mengakui kalau pasar Ciputat itu masih belum selesai proses penyerahannya dari Kabupaten Tangerang ke Kota Tangsel.
“Zaki ternyata keliru dalam memaparkan penilaiannya soal pasar Ciputat, pernyataan dan argumennya bertolak belakang,” kata Azis di Jakarta, Sabtu (15/8).
Dia mengatakan, kritikan yang disampaikan Zaki tentang perbaikan bidang kesehatan dan pendidikan serta peningkatan terbantahkan. Pasalnya, lanjut dia, beberapa hari lalu, ada peletakan batu pertama pembangunan tiga Puskesmas baru, di Kota Tangsel, di tiga lokasi, yaitu di Pondok Cabe Ilir, Bambu Apus dan Lengkong Wetan.
“Tiga Puskesmas yang dibangun demi melengkapi Puskesmas yang sudah ada di wilayah Kota Tangsel. Sebelumnya, Kota Tangsel sudah memiliki 25 puskesmas, 21 diantaranya sudah melayani pasien rawat inap,” urai Azis yg juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tangsel.
Oleh karena itu, untuk mengukur berhasil tidaknya pembangunan di Kota Tangsel tidak bisa dilihat secara serampangan. Tolak ukurnya harus jelas.
“Acuan yang dapat digunakan untuk menilai Airin dan Benyamin berhasil dalam merealisasikan Visi dan Misi yang disampaikan keduanya dalam Pilkada tahun 2010 itu kini tertuang dalam konsep RPJMD,” tandas Azis.
Artikel ini ditulis oleh: