Jakarta, Aktual.com — Mabes Polri mengakui anggota yang bertugas di bidang reserse narkoba rentan terjerumus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sebab dalam menjalankan tugasnya, sejumlah anggota harus melakukan operasi undercover.
“Pertama coba-coba, lama-lama kecebur sendiri,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/11).
Lebih lanjut Anton menjelaskan, selama ini Polri sudah melakukan tindakan preventif termasuk represip kepada anggotanya. Tindakan preventif berupa penyuluhan dan pemahaman sudah diberikan.
Sedangkan represip berupa operasi mendadak dengan melakukan tes urin. “Kalau perlu diadakan razia di tempat tertentu,” sambungnya.
Menurut Anton, intel maupun reserse Polri sudah diperintahkan untuk mendata siapa saja anggota yang disinyalir terlibat narkoba.
Dia pun mengimbau, masyarakat jangan takut melapor jika ada anggota Polri terlibat narkoba. Karena, perbuatan itu sudah merusak citra penegak hukum. “Sebab, kalau sudah terlibat narkoba pasti dikuasai mafia karena ada ketergantungan,” jelasnya.
Anton berharap, jangan sampai ada anggota Polri justru tidak memberikan teladan kepada masyarakat. “Kami akan terus mengawasi,” tegas jenderal bintang dua itu.
Diketahui, sebuah video yang diunggah di facebook, 29 Oktober 2015 memperlihatkan seorang diduga anggota Polres Banyuwangi lagi asyik nyabu. Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama sudah mengakui bahwa yang di dalam video itu adalah anggotanya.
Selain di Banyuwangi, dua anggota Polres Kota Probolinggo, digerebek anggota Ditresnarkoba Polda Jatim di sebuah hotel di Probolinggo. Polda menduga menjadi pengedar sabu.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby