Massa Aksi Bela Tauhid atau Aksi 211 saat melakukan unjuk rasa menuntut pemerintah meminta mengakui bendera hitam yang dibakar di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu merupakan bendera tauhid di kawasan Patung kuda, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/11/2018). Berbagai atribut bertuliskan kalimat tauhid dibawa. Massa mengibarkan bendera-bendera yang dibawa. Aksi Bela Tauhid digelar terkait eristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dinyatakan Polri sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Mabes Polri memprediksi jumlah massa yang akan menghadiri aksi reuni akbar 212, akan sedikit. Gerakan yang akan berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, 2 Desember 2018 itu diyakini tidak banyak dibandingkan sebelumnya.

“Tak seramai awal gerakan ini. Saat ini sudah sangat menyusut masyarakat ikut,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, dikantornya, Selasa (27/11).

Menurut dia, jumlah massa sedikit itu lantaran, masyarakat dewasa ini sudah tidak mudah terprovokasi dengan gerakan-gerakan seperti itu.

Apalagi, aksi ini hanya sebatas reuni semata. “Masyarakat sudah sadar dan tidak mudah untuk terprovokasi,” ucap Dedi

Meski begitu, Dedi menekankan pihaknya tetap akan melakukan penjagaan dari kegiatan tersebut. Personel Kepolisian pun akan dikerahkan demi memastikan tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

“Tapi polisi maksimalkan potensi yang terjadi. Polda Metro sudah sangat profesional menangani aksi seperti itu,” tutur Dedi.

Laporan : Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid