Jakarta, Aktual.com – Densus 88 Polri berhasil menangkap sembilan orang terduga jaringan ISIS yang diklaim sebagai kelompok yang ingin menyusupi, dan membuat teror dalam gerakan ‘Bela Islam II’ 411.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menyebut pihaknya telah menduga bahwa demo 411 telah disusupi oleh kelompok pelaku teror. Ternyata saat penyelidikan memang ditemukan beberapa indikasi ke arah sana.
“Keterlibatan kelompok teror ikut meramaikan dengan berjalan, hasil penangkapan ada. Ada niat buat kegaduhan. Ada unsur pendompleng, yang mau kami jelaskan pendompleng berkaitan teror,” kata Boy Rafli dalam jumpa persnya di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (26/11).
Teror tersebut, ujar mantan Kapolda Banten ini, dilakukan oleh para pelaku dengan cara menebarkan isu untuk mencoba merebut senjata api aparat yang mengamankan jalannya demonstrasi.
Namun, hal itu tidak berhasil, mengingat aparat tidak membawa senpi saat unjuk rasa berlangsung. “Ini kelompok simultan, penyelidik, Penindakan tangkap meraka sejalan isu jaringan teror ikut aksi unras 411 yang lalu,” terang jenderal bintang satu jebolan Akpol 88′ itu.
Meski begitu, Boy Rafli menegaskan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan adanya keterkaitan atau komunikasi dengan para pemimpin massa aksi yang melakukan demonstrasi. “Belum ada. Kita belum menemukan ke arah sana. Masih didalami ya,” tandasnya.
Berikut sembilan pelaku terduga teror yang diamankan polisi antara lain, Saulihun Alias Abu Musaibah berperan secara aktif untuk mendukung ISIS, sebagai fasilitator WNI ke Syuriah, berusaha perampasan senpi. Alwandi Alias Aseng yang juga merupakan kelompol ISIS berperan untuk mengikuti pelatihan dan berencana melakukan penyerangan teror.
Kemudian, Reno Suharsono Alias Alex berperan untuk membantu rekan ke Syuriah, dan menjemput WNI yang kembali ke Indonesia. Dimas Adi Syahputra, pernah ke Syuriah, sebagai anggota tim, merancang pelatihan, berencana ikut chaos dalam demo 4 November 2016.
Lalu, Wahyu Widada yang berperan dalam proses pelatihan, memperbantukan rekannya yang berangkat ke suriah. Ibnu Aji Maulana telah mengikuti nerlatih bersama, dan siapkan misi untuk membuat wilayah Indonesia sebagai Daulah ismaliyah.
Selanjutnya, Fuad Alias Abu Ibrohim kelompok ISIS dan menyiapkan WNI berangkat ke Syuriah. Zubair mengikuti kajian yang khilafah yang dipimpin Fauzan, serta ikut dalam pelatihan. Dan terakhir, Agus Setiawan yang berperan untuk membantu mengurusi administrasi palsu seperti, Paspor, Akta Keluarga dan KTP.
Laporan: Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby