Jakarta, Aktual.com — Markas Besar TNI harus mencari bibit atlet terbaik dalam setiap kegiatan pertandingan. Hal itu, untuk mempersiapkan acara-acara internasional, seperti Kejuaraan Karate yang pertama kalinya dipertandingkan di Olimpiade Jepang pada 2020.

“Kita harus punya mimpi emas untuk dijadikan target pada Olimpide Jepang nanti,” demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Jakarta, Senin (22/8).

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyatakan, dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang, PB Forki akan membuat tim pengawas dan dievaluasi secara benar.

“Wasit dan Juri yang tidak netral, maka saat itu juga dikeluarkan, karena ajang pertandingan PON adalah untuk menyiapkan Karateka-Karateka kita dalam rangka menghadapi Olimpiade. Yang sangat menentukan prestasi bukan hanya atlet atau pelatih, tetapi Juri dan wasit yang menentukan, karena Atlet sudah berlatih dengan baik. Apabila Juri dan Wasitnya tidak maksimal, sangat berbahaya,” ujar Panglima TNI.

Pada pelaksanaan PON yang akan datang, pihaknya akan mempersiapkan atlet-atlet terbaik. Pada Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Ke-IV tahun 2016, Juara Umum kategori TNI, peringkat pertama diraih oleh Mabesad dengan perolehan medali 12 emas, tujuh perak dan dua perunggu, peringkat kedua diraih Paspampres dengan perolehan medali 2dua emas, dua perak dan dua perunggu; disusul peringkat ketiga dari Kodam VII/Wrb dengan perolehan medali satu emas, satu perak dan enam perunggu.

Sementara juara ‘Best of The Best’ senior Putra diraih oleh Serda Sandy Firmansyah dari Kontingen Mabesad dan Putri diraih oleh Serda (K) Ni Made Dwi Puspita Sari dari Kontingen Mabesad.

Kategori Umum sebagai Juara I adalah Inkai dengan perolehan medali sebanyak tujuh emas, du perak dan tujuh perunggu. Juara II adalah PP KKI dengan perolehan medali enam medali emas, tiga perak dan delapan perunggu. Serta Juara III diraih Forki Jawa Barat dengan perolehan medali empat emas, tiga perak dan lima perunggu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu