Jakarta, Aktual.com — Permasalahan pangan selalu jadi masalah terutama berkaitan dengan dibukanya impor beras. Jika dilihat dari hulu, Sebenarnya masalah terbesar komoditas pangan ada di kelangkaan pupuk.

Demikian diungkapkan oleh peneliti dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira saat dihubungi Aktual.com, Rabu (9/3).

Bhima menuturkan, kemungkinan adanya mafia pupuk yang merajalela memang bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, di beberapa daerah fakta ini telah ditemukan.

“Beberapa waktu yang lalu sebuah penelitian diadakan di Deli Serdang Sumatera Utara, hasilnya keluhan petani seputar kelangkaan pupuk bersubsidi. Alasan pupuk langka membuat produksi padi stagnan,” papar Bhima.

Bhima menyebut, situasi ini tidak mungkin terjadi jika tidak ada praktek permainan yang dilakukan oleh oknum, termasuk para mafia pupuk.

“Ini jelas permainan. Karena pemerintah selalu mengklaim pasokan pupuk subsidi selalu berlimpah,” ungkapnya.

Menurutnya, permainan pupuk ini membuat petani harus menelan pil pahit ketika pintu impor harus dibuka.

“Beras didatangkan dari Vietnam, sementara upaya pemberantasan mafia yang membuat kelangkaan pupuk bagi petani di daerah dibiarkan,” tuturnya.

Pada masa tanam setelah panen raya kebutuhan akan pupuk menjadi krusial di sentra penghasil beras. “Jangan sampai terulang kelangkaan pupuk bersubsidir di daerah,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: