Jakarta, Aktual.com – Koalisi Aksi Mahasiswa Pemuda dan Demokrasi (Kamerad) siap menjegal proses fit and propertais Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sutiyoso sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN). Karena, mantan Gubernur DKI Jakarta mempunyai sejarah yang kelam.
“Kami siap menjegal Sutiyoso menjadi KaBIN. Kami menolak pencalonan itu,” tegas Ketua Presidium Kamerad Haris Pratama kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/6) malam.
Maka itu, Haris meminta, agar DPR RI mengembalikan calon tunggal itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian, sambungnya, nama itu diganti dengan nama yang lebih kompeten untuk menduduki jabatan strategis itu. (Baca: Jika Jabat KA BIN, Sutiyoso Mata Telinganya untuk Jokowi atau Negara?)
“Kami minta DPR balikin nama Sutiyoso ke Presiden Jokowi dan diganti nama yang lain,” pungkasnya.
Kamerad juga mengancam, kalau anggota Dewan tidak menuruti permintaannya. Maka, mahasiswa yang tergabung dalam Kamerad akan menggagalkan uji kelayakan yang akan dilakukan DPR pekan depan.
“DPR harus membatalkan pencalonan itu. Kalau tidak kami akan menurunkan massa lebih banyak lagi,” tukasnya. (Baca: Karena Balas Jasa, Sutiyoso Hanya Ikutin “Dawuh” Jokowi)
Menurut Haris, semestinya Jokowi memahami bagaimana seharusnya menjalankan amanah rakyat Indonesia melalui hajat demokrasi lima tahunan, Pilpres 2014 lalu. Dalam mengambil keputusan, berbagai indikator yang ada sudah selayaknya dijadikan dasar.
“Jokowi seharusnya mengajukan calon Kepala BIN yang berkualitas dan tidak menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Bukan sebaliknya, mantan Wali Kota Solo itu terkesan galau lantaran tersandera hutang politik partai pendukung,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: